Batam (gokepri.com) – Upaya Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 12 Batam, Dra Nurmi, dalam mempola siswa berprestasi tidak main-main. Ia telah membentuk Tim Peningkatan Prestasi Siswa yang tugasnya menggembleng para siswa baik bidang akademik maupun non akademik.
Guna persiapan ujian nasional (UN), SMPN 12 Batam membentuk tim khusus sukses UN, karena sekolah ini memiliki target siswanya bisa meraih nilai UN tertinggi se Kepri.
“Kita sengaja membentuk Tim Peningkatan Prestasi Siswa, dan tim ini memiliki tugas masing-masing dalam mempola prestasi siswa. Seperti dalam menghadapi UN ada tim khusus sukses UN yang terdiri dari guru mata pelajaran yang di-UN-kan itu,” ujar Nurmi ketika ditemui di kantornya, Selasa (28/01/2020).
Nurmi memiliki prinsip yang kuat, kendati UN bukan lagi penentu kelulusan dan tahun ini merupakan yang terakhir digelar, namun baginya prestasi siswa tetap menjadi yang utama.
“Bagi kami meski UN bukan penentu kelulusan gak ada pengaruh terhadap motivasi siswa dan guru, mereka tetap bersemangat untuk mengejar nilai UN terbaik. Malah mereka semakin bersemangat lagi, karena ingin mengulang keberhasilan UN seperti tahun sebelumnya bisa masuk 10 besar nilai tertinggi. Dan tahun ini kita telah menargetkan prestasi UN lebih meningkat lagi dari sebelumnya,” katanya.
Sementara sejumlah persiapan UN dilakukan SMPN 12 Batam, mulai dari penambahan jam belajar siswa sekitar satu setengah jam usai mata pelajaran yang telah dilakukan pada November tahun lalu. Kemudian mengadakan pelatihan soal-soal yang mengacu pada kisi-kisi UN. Bahkan sekolah ini telah dua kali menggelar try out UN baik yang diadakan sekolah maupun dilakukan oleh pihak luar.
“Baru saja kemarin kita menggelar try out online bersama Ruang Guru berbasis android, dan hasilnya cukup memuaskan meningkat dari sebelumnya,” jelas Nurmi.
Tahun ini peserta UN di SMPN 12 Batam, kata Nurmi, meningkat dari tahun sebelumny, yakni berjumlah 293 siswa. Mereka akan mengikuti ujian berbasis komputer (UNBK) secara mandiri untuk yang ketiga kalinya. Meski diakui siswanya belum pernah melaksanakan Simulasi UN, namun Nurmi yakin, semua siswanya bisa menyelesaikan soal UN dengan baik melalui komputer. Sebabnya, selama ini ujian semester diterapkan oleh sekolah telah berbasis komputer.
“Begitu pula dengan peralatan UNBK semuanya kita persiapkan, kendati sebagian masih menggunakan laptop dari pinjaman orang tua murid. Rencananya dari 293 peserta UN tahun ini, nanti akan kita bagi menjadi 7 ruangan ujian dengan formasi 20 peserta perkelas mengunakan dua sesi ujian,” ucapnya.
Begitu pula terkait soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam UN, Nurmi mengaku tidak khawatir, karena siswa telah terbiasa dengan bentuk soal-soal HOTS saat ujian semesteran atau ulangan harian. Bahkan guru untuk mata pelajaran UN juga, telah mengikuti pelatihan pembuatan soal-soal HOTS melalui bedah soal HOTS UN bersama Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diadakan oleh Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
“Sekarang ini hanya tinggal melakukan doa bersama yang rencananya nanti pada kegiatan peringatan Isra Miraj. Doa bersama ini dalam upaya menambah keyakinan siswa, serta penguatan mental dan spritul dalam menghadapi UN nantinya,” jelasnya lagi. (aat)