PT SBS Minta Maaf Terkait Inisiden Video Viral di Teluk Bakau

Humas PT SBS, Yusuf Lase. Foto: Gokepri.com/Engesti Fedro

BATAM (gokepri.com) – Polemik terkait lahan Teluk Bakau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam menjadi sorotan publik setelah beredar video seorang pria berbaju batik terlibat adu argumen dengan warga.

Pihak PT Sarana Bangun Sejahtera (SBS) yang terlibat dalam video viral tersebut memberikan klarifikasi resmi.

Humas PT SBS, Yusuf Lase, menyatakan bahwa pihak perusahaannya sama sekali tidak mengetahui konflik yang terjadi sebelumnya antara masyarakat dengan lahan yang sedang dikerjakan PT Citra Buana Perkasa. Lahan yang disedang dikerjakan PT SBS berdekatan dengan lahan yang berkonflik tersebut.

Menurut Yusuf, insiden tersebut bermula saat alat berat perusahaan yang hendak memasuki lokasi aktivitas PT SBS dihentikan oleh sejumlah orang, sehingga memicu ketegangan di lapangan.

Baca Juga: Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas Tergantung di Teluk Bakau

“Kami dari perusahaan tidak mengetahui adanya masalah di lokasi tersebut. Kami tidak ada konflik dengan pihak mana pun. Namun, ketegangan muncul karena alat berat kami beberapa kali dihentikan, sehingga tim kami emosi. Kami mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang pantas,” ujar Yusuf Rabu 12 Desember 2024 malam.

Dalam insiden tersebut, Abi, salah satu pemegang vendor alat berat, terlibat dalam kericuhan yang viral tersebut. Yusuf menjelaskan bahwa Abi sama sekali tidak bermaksud menyinggung atau melawan anggota DPRD Batam.

“Pak Abi tidak tahu kalau yang ada di lokasi adalah anggota DPRD Batam. Dia mengira mereka adalah perwakilan perusahaan lain. Atas kesalahpahaman ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada DPRD dan masyarakat Batam,” tegas Yusuf.

Yusuf juga menambahkan bahwa insiden ini sebenarnya dipicu oleh konflik yang melibatkan pihak lain di lahan yang tengah dikerjakan PT SBS. Akibatnya, aktivitas alat berat perusahaan menjadi terhambat.

“Permasalahan ini sebenarnya berasal dari pihak lain, tapi kami terkena imbasnya. Kami sangat menyesalkan hal ini dan meminta maaf jika kejadian ini mengganggu kenyamanan pihak mana pun,” ujar Yusuf.

Sebagai bentuk tanggung jawab, PT SBS memastikan akan menjaga komunikasi dan koordinasi yang lebih baik di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Sebelumnya, Video berdurasi 2 menit 9 detik yang viral di media sosial memperlihatkan seorang pria paruh baya berbaju batik mengancam akan “menyikat” anggota DPRD Batam. Video tersebut diambil beberapa waktu lalu di kawasan Teluk Bakau. Pria dalam video itu terdengar menantang DPRD.

“Dewan mana yang berani ngomong begitu, saya sikat dia nanti,” ujar pria dalam video itu.

Sementara perekam video yang merupakan warga setempat menyebut ia hanya menjalankan keputusan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Batam yang memutuskan aktivitas di lahan dengan status PL2 yang dioperasikan PT Citra Buana Perkasa dihentikan sementara karena masih ada kewajiban perusahaan yang belum ditunaikan, yaitu terkait ganti rugi terhadap lahan masyarakat yang tedampak pembagunan.

“Ini arahan dari pihak RW dan Lurah. Kami hanya menjalankan kesepakatan RDP,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait