BATAM (gokepri.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa SD, SMP, dan SMA/sederajat menggunakan wadah ramah lingkungan untuk mengurangi timbunan sampah.
Kepala DLH Kota Batam, Herman Rozie, mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah dalam program MBG agar tidak menciptakan masalah lingkungan. Ia menyarankan penggunaan alat makan yang bisa digunakan kembali, seperti yang biasa diterapkan pada layanan katering.
“Kami mengharapkan program MBG tidak menggunakan plastik atau styrofoam sekali pakai. Jika 10 ribu siswa menerima makan siang gratis setiap hari, sampahnya harus dikelola dengan baik,” kata Herman di Batam, Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Pastikan Higienis, Dinkes Kepri Awasi Dapur Umum Makan Bergizi Gratis
Herman juga menyarankan setiap sekolah menyediakan fasilitas bank sampah untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari program ini. Menurutnya, langkah ini akan membantu mengurangi beban pengelolaan sampah secara keseluruhan.
“Kalau tidak dikelola, kita akan kerepotan dengan sampah yang menumpuk. Bank sampah di sekolah bisa menjadi solusi praktis,” ujarnya.
Ia mencatat, masyarakat Kota Batam menghasilkan 1.200 ton sampah setiap hari, belum termasuk limbah dari rumah makan, industri, dan mal. Tanpa pengelolaan yang tepat, sampah tambahan dari program MBG akan memperburuk situasi.
“Pengelolaan lingkungan harus menjadi perhatian bersama, agar program MBG benar-benar memberi manfaat tanpa meninggalkan dampak buruk,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menyampaikan bahwa empat sekolah akan mulai menjalankan program MBG pada 13 Januari 2025. Sekolah tersebut adalah SDN 010 Batam Kota, SDN 003 Batam Kota, SDN 006 Batam Kota, dan SMPN 30 Batam. ANTARA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News