Program Imunisasi Difteri dan Tetanus Sasar Anak SD di Batam

Bulan imunisasi anak sekolah di Batam
Siswa SD Negeri 008 Sungai Beduk, Kota Batam menjalani imunisasi di sekolah, Rabu (18/11/2020). Foto: Dok. Gokepri.com/Istimewa

Batam (gokepri.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menggelar program imunisasi di sekolah dasar (SD) untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus. Imunisasi ini menyasar siswa kelas 1, 2, dan 5 dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang berlangsung November ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam, Meldasari, menyebutkan program ini dilaksanakan oleh 21 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan.

Bacaan Lainnya

“Jika ada siswa yang tidak dapat mengikuti imunisasi di sekolah karena sakit, mereka bisa langsung datang ke puskesmas,” jelas Melda Sabtu 9 November 2024.

Baca Juga: Dinkes Batam Perluas Akses Imunisasi Polio ke Pulau-Pulau Terpencil

Melda menjelaskan, imunisasi difteri tetanus (DT) diberikan kepada siswa kelas 1, sedangkan imunisasi tetanus difteri (TD) menyasar siswa kelas 2. Program ini baru berjalan selama satu pekan dan akan terus berlanjut sepanjang November.

“Tujuan imunisasi ini adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya seperti difteri dan tetanus,” ujar Melda.

Sementara itu, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), Hinky Hindra Irawan Satari, menjelaskan pentingnya imunisasi meskipun anak sudah mendapatkan ASI.

Menurutnya, ASI memberikan nutrisi lengkap dan membentuk kekebalan umum, namun tidak mampu memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit tertentu.

“ASI adalah anugerah yang memberikan nutrisi lengkap, tetapi tidak sepenuhnya melindungi dari penyakit serius seperti difteri dan tetanus,” ujarnya dalam diskusi daring yang digelar oleh Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.

Hinky mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang disarankan pemerintah agar kesehatan dan tumbuh kembang anak terjamin.

“Vaksin lengkap sangat penting agar anak terlindungi dari virus yang dapat berdampak buruk pada kehidupan mereka,” tambahnya. ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait