BATAM (gokepri) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam intensif melaksanakan program imunisasi polio di pulau-pulau terpencil untuk memastikan seluruh anak mendapatkan perlindungan kesehatan maksimal.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam, Melda Sari, menjelaskan tim kesehatan telah dikerahkan ke wilayah-wilayah terpencil dengan menggunakan berbagai moda, termasuk perahu motor dan perjalanan kaki.
“Kami rutin melakukan kunjungan langsung, jemput bola, untuk memastikan masyarakat di daerah terpencil mendapatkan imunisasi polio,” kata Melda Sari pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Langkah ini diambil untuk melindungi anak-anak dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Melda menambahkan, upaya ini juga dilakukan bersamaan dengan imunisasi anak lainnya.
“Sampai saat ini, kami tidak mengalami kendala berarti di pulau-pulau, karena masyarakat sangat koperatif. Kendala lebih banyak terjadi di mainland,” tambahnya.
Hingga 13 Agustus 2024, capaian imunisasi polio di Batam telah mencapai 72,5 persen atau sekitar 134 ribu anak, sementara untuk imunisasi polio tahap dua baru mencapai 4,3 persen atau 7.958 anak.
“Perpanjangan program imunisasi ini diperlukan karena masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi di Batam,” ujar Melda.
Target imunisasi polio di Kota Batam adalah 184.804 anak berusia 0 hingga 7 tahun. Imunisasi dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas, posyandu, dan sekolah dasar di Batam.
Melda mengimbau orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke pos polio terdekat.
Ia juga mengingatkan pentingnya percepatan imunisasi karena kasus polio baru-baru ini ditemukan di Aceh dan menyebar hingga Papua pada Oktober 2022.
“Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan Program Imunisasi Nasional (PIN) Polio,” ujar Melda.
Baca: 307 Ribu Anak di Kepri Jadi Sasaran PIN Polio 2024
Dinkes Batam memastikan bahwa imunisasi polio yang diberikan berupa tetes oral (oral polio vaccine) tidak memiliki efek samping serius. Masyarakat diminta tidak khawatir, karena efek samping yang mungkin timbul, seperti demam, sangat jarang dilaporkan.
“Hingga kini, kami belum menerima laporan efek samping signifikan setelah imunisasi polio,” kata Melda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penulis: Engesti Fedro