JAKARTA (gokepri) – PNM dan BPOM bekerja sama untuk mendukung sertifikasi produk UMKM. Program ini diharapkan meningkatkan daya saing UMKM di pasar domestik dan global.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) siap mendukung penuh komitmen Menteri BUMN Erick Thohir dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pada akhir November lalu, Erick menjelaskan Kementerian BUMN telah sepakat dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperbanyak produk UMKM yang memenuhi standar BPOM.
Langkah ini akan ditempuh melalui tiga strategi utama: memaksimalkan ekosistem digital PaDi UMKM, memanfaatkan data PNM Mekaar, dan mengintegrasikan database secara digital.
“Program pertama mungkin beberapa bulan ke depan kami tuntaskan bagaimana semua bisa tersertifikasi. Nanti program berikutnya, tadi disampaikan, kita bisa memilih ada program PNM Mekaar, yaitu ibu-ibu di desa-desa yang menempat pinjaman Rp1-5 juta yang jumlahnya 21,2 juta,” jelas Erick.
Baca Juga:
PNM Apresiasi Nasabah Mekaar Terbaik, Berangkatkan Umrah sebagai Apresiasi
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menilai kolaborasi dengan BPOM sebagai langkah strategis untuk membantu UMKM menembus pasar domestik maupun global. Ia optimistis inisiatif ini akan meningkatkan semangat wirausaha nasabah binaan PNM sekaligus mendorong mereka keluar dari zona subsisten.
Ia mengatakan PNM tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan sosial untuk membantu UMKM berkembang menjadi masyarakat madani. Dengan akses pembiayaan dan pendampingan, UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen.
Sebagai langkah awal, PNM fokus memberikan edukasi tentang pentingnya izin edar BPOM, terutama bagi pelaku usaha di sektor makanan, minuman, dan produk herbal. Edukasi ini dirancang sederhana dan relevan agar mudah dipahami pelaku UMKM.
“Kami ingin terus berkontribusi dalam percepatan pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News