Masyarakat Natuna Antusias Ikut Pelatihan Pembuatan MPASI yang Digagas MMI-UGM

PT Multi Mineral Indonesia
PT Multi Mineral Indonesia (MMI) bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Kelarik Utara, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Kamis (8/8/2024). FOTO: MMI

NATUNA (gokepri) — Desa Kelarik Utara kini semakin sehat dan hijau. Hal ini berkat kolaborasi antara PT Multi Mineral Indonesia (MMI) dan mahasiswa KKN-PPM UGM yang menyelenggarakan pelatihan pembuatan MPASI dan pengelolaan sampah. Program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

PT Multi Mineral Indonesia (MMI) bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Kelarik Utara, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Kamis (8/8/2024).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang difasilitasi oleh Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM), sebuah organisasi yang berfokus pada praktik pertambangan berkelanjutan. Komitmen MMI dalam program ini adalah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setempat, terutama dalam bidang kesehatan dan lingkungan.

Direktur Utama PT MMI, Ady Indra Pawennari, menjelaskan bahwa pelatihan pembuatan MPASI bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para ibu tentang pentingnya gizi seimbang bagi bayi dan balita.

“Dalam workshop ini, ibu-ibu diajak untuk berpartisipasi aktif, mulai dari mencincang ayam dan udang, menghaluskan bawang, hingga memotong sayuran,” ujar Ady.

PT Multi Mineral Indonesia
Direktur Utama PT Multi Mineral Indonesia, Ady Indra Pawennari. Foto: Istimewa

Baca: MMI dan UGM Gelar Pelatihan Membuat MPASI di Natuna

Menurut Ady, pelatihan ini juga mendukung program nasional untuk menurunkan angka stunting. “Dengan memberikan edukasi mengenai pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara penyajiannya, MMI berharap dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari risiko stunting,” katanya.

Sebagai Ketua Umum Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI), Ady menegaskan bahwa stunting adalah masalah serius yang dapat menghambat masa depan anak-anak di Indonesia, termasuk di Natuna. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting di wilayah ini,” tambahnya.

Koordinator program Kesehatan Masyarakat KKN-PPM UGM, Aurora Natania Simatupang, juga menyampaikan kegembiraannya atas keterlibatan dalam kegiatan ini. “Senang sekali melihat antusiasme ibu-ibu dalam workshop kali ini, banyak yang antusias bertanya dan meminta buku resep MPASI,” ungkap Aurora.

Selain pelatihan pembuatan MPASI, MMI dan mahasiswa UGM juga mengadakan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga. Peserta diajarkan cara mengolah sampah plastik menjadi paving block dan sampah organik menjadi kompos melalui metode biopori. “Paving block dibuat dengan komposisi 30 persen plastik dan 70 persen pasir, menghasilkan tiga paving block,” jelas Aurora.

Baca: Dokter Spesialis Anak Beberkan Syarat Menjadi Pendonor ASI

Koordinator Tim KKN-PPM UGM menambahkan bahwa program zero waste ini melibatkan pembuatan kompos melalui biopori, dengan pipa yang ditanam sedalam 50 cm untuk meningkatkan daya serap air dan menyuburkan tanah.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Kelarik Utara, dengan partisipasi aktif warga dalam setiap sesi. “Ibu-ibu sangat bersemangat mengikuti pelatihan MPASI, sementara pembuatan paving block dan instalasi biopori melibatkan warga secara langsung dan memberikan pengalaman praktis yang bermanfaat,” katanya.

Dukungan dan Apresiasi dari Berbagai Pihak

Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM) berperan sebagai mitra strategis yang memberikan arahan dan panduan untuk memastikan pelaksanaan program yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Jovanka Edwina, Program Developer Officer dari IISM, menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang terjalin. “Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang baik antara MMI dan mahasiswa KKN-PPM UGM,” ungkapnya.

Kepala Desa Kelarik Utara, Zapridin, juga mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan pelatihan ini. “Harapan kami, kegiatan positif seperti ini terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan semangat dan kerja sama yang terlihat selama kegiatan ini, MMI berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. “Melalui kegiatan PPM ini, MMI berharap dapat berperan aktif dalam membangun masa depan Desa Kelarik Utara yang lebih sehat dan sejahtera,” tutup Ady yang juga juga Bendahara PWI Kepri ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Pos terkait