Laba Bank Riau Kepri Syariah Melesat 2023

Peresmian Bank Riau Kepri Syariah
Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin meresmikan Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah di Ballroom Menara Dang Merdu BRK Syariah, di Pekanbaru, Kamis (25/8), disaksikan Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Kepri Anshar Ahmad, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari. Foto: Humas BRK Syariah.

Jakarta (gokepri) – PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri (BRK) Syariah membukukan laba bersih senilai Rp283,78 miliar pada 2023, meningkat 22,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp230,97 miliar.

Dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Pertumbuhan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 94,27 persen menjadi Rp1,29 triliun pada tahun 2023, dari sebelumnya Rp664,87 miliar di tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Pendapatan dari penyaluran dana juga mengalami lonjakan signifikan, yaitu 130,24 persen menjadi Rp2,14 triliun di tahun 2023, dibandingkan Rp928,99 triliun di tahun 2022.

Baca Juga:

Kenaikan laba BRK Syariah juga ditopang oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar 82,36 persen menjadi Rp82,15 miliar di tahun 2023, dari Rp45,05 miliar di tahun 2022.

Sementara itu, pendapatan lainnya naik 69,48 persen menjadi Rp98,85 miliar di tahun 2023, dibandingkan Rp58,32 miliar di tahun 2022.

Di sisi intermediasi, BRK Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan senilai Rp20,18 triliun, naik 2,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai pembiayaan ini ditopang oleh piutang senilai Rp14,75 triliun di tahun 2023, dari sebelumnya Rp16,64 triliun di tahun 2022.

Jenis pembiayaan yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah pembiayaan bagi hasil, yang naik 100,61 persen menjadi Rp5,1 triliun dari sebelumnya Rp2,55 miliar di tahun 2022.

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, aset BRK Syariah mencapai Rp29,34 triliun di tahun 2023, dari sebelumnya Rp31,38 triliun di tahun 2022.

Kualitas aset BRK Syariah juga mengalami perbaikan, tercermin dari rasio nonperforming financing (NPF) gross yang turun 9 basis poin menjadi 2,48 persen di Desember 2023, dan NPF nett di level 0,45 persen.

Dari sisi pendanaan, BRK Syariah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp23,49 triliun, turun 12,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp26,97 triliun di tahun 2022.

Namun, dana murah BRK Syariah mengalami pertumbuhan 6,1 persen menjadi Rp11,97 triliun di tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: BISNIS INDONESIA

Pos terkait