BATAM (gokepri.com) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) mencatat total transaksi penjualan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Kepulauan Riau Ramadan Fair (KURMA) 2025 mencapai Rp2,3 miliar.
Angka ini meningkat 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1 miliar. Kepala KPw BI Kepri, Rony Widijarto menyebut lonjakan transaksi ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi syariah di Kepri.
“KURMA merupakan wadah sinergi BI untuk memajukan ekonomi syariah, termasuk industri halal, ekspor halal, keuangan syariah, dan dana sosial syariah. Peningkatan transaksi ini menjadi bukti perkembangan sektor tersebut,” ujar Rony, Sabtu (23/3/2025).
Baca Juga: Fadli Zon Resmikan KURMA 2025 di Tanjungpinang, Soroti Harmoni Budaya di Kepri
KURMA 2025, yang digelar di Tanjungpinang (10-16 Maret) dan Batam (17-23 Maret), sukses menjadi ajang promosi UMKM halal serta edukasi ekonomi syariah. Selain transaksi penjualan, kegiatan business matching pembiayaan juga mencatat pendanaan sebesar Rp2,19 miliar.
Selain peningkatan transaksi, KURMA 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan, seperti Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah yang diikuti 100 peserta, dengan tingkat pemahaman mencapai 81,79 persen.
Ajang ini juga menggelar Gerakan Sadar Wakaf, yang berhasil mengumpulkan Rp51 juta dari empat program wakaf, serta talkshow sertifikasi halal yang menghasilkan 26 sertifikat halal baru.
Tak hanya itu, fashion show syariah turut menampilkan karya dari tujuh desainer profesional dan delapan desainer muda potensial, menambah semarak acara yang menggabungkan ekonomi dan gaya hidup halal ini.
QRIS Mendominasi, Ekonomi Digital Makin Kuat
Sebagai bagian dari digitalisasi ekonomi syariah, BI Kepri meluncurkan 1.000 QRIS Masjid guna mempermudah transaksi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) secara digital di seluruh masjid di Kepri.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang hadir dalam acara penutupan KURMA 2025, menilai ajang ini bukan sekadar mendorong ekonomi, tetapi juga mendukung pariwisata daerah.
“Total transaksi KURMA 2025 mencapai Rp2,3 miliar, dengan Rp2,2 miliar menggunakan QRIS dan Rp100 juta tunai. Ini menunjukkan efisiensi ekonomi serta daya beli masyarakat Kepri yang tetap tinggi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemprov Kepri, BI, dan perbankan dalam memperkuat UMKM serta ekosistem ekonomi syariah di daerah tersebut. ANTARA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News