BATAM (gokepri) – Batam akan memiliki rumah sakit internasional berkonsep wisata kesehatan, hasil kolaborasi Mayapada Group dan Apollo Hospitals India. Fasilitas ini diharapkan jadi magnet investasi baru, menarik pasien dari skala regional hingga global.
Badan Pengusahaan (BP) Batam menilai pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) di Kawasan Sekupang akan menjadi daya tarik investasi baru. Rumah sakit ini tidak hanya menargetkan pasien lokal dan nasional, tetapi juga regional, sehingga akan memperkuat posisi Batam sebagai pusat wisata kesehatan.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemi Francis, menjelaskan MABIH akan menjadi “flagship” atau rumah sakit unggulan dari jaringan Mayapada Health Care. “Yang dibangun di Batam ini akan jadi yang paling bagus dari semua rumah sakit Mayapada yang ada. Desain rumah sakitnya dirancang oleh konsultan internasional,” kata Fary Djemi Francis.
MABIH merupakan hasil kolaborasi Mayapada Group dan jaringan rumah sakit asal India, Apollo Hospitals. Mengusung konsep wisata kesehatan berkelas global, MABIH akan memanfaatkan keunggulan fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), termasuk fleksibilitas mendatangkan tenaga medis asing serta penggunaan alat dan obat-obatan dari luar yang telah terbukti efektivitasnya.
“Rumah Sakit Apollo di India terkenal dengan teknologi robotik untuk bedah minimal invasif. Pasien bisa pulih lebih cepat, bahkan bisa pulang dalam hitungan hari,” tambahnya.
Dengan adanya kerja sama ini, pelayanan kesehatan yang akan diberikan berbeda dengan yang sudah ada di Batam dan hanya akan beroperasi di KEK. Sehingga, rumah sakit ini bukan pesaing, melainkan pelengkap layanan kesehatan di Batam.
Apollo Hospitals, yang dikenal luas di India, Malaysia, dan Singapura, diharapkan menjadi magnet bagi pasien-pasien dari kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh yang ada di tiga negara tetangga. “Selama ini mereka terbang ke India untuk berobat. Dengan hadirnya Apollo di Batam, mereka punya opsi lain,” ujarnya.
Selain mengurangi jumlah WNI yang selama ini berobat keluar negeri, proyek ini juga diharapkan mampu menarik pasien internasional dan memperkuat posisi Batam sebagai kawasan investasi yang menarik. “Yang sebelumnya tidak mampu keluar negeri karena keterbatasan biaya atau akses, sekarang bisa mendapat layanan serupa di dalam negeri,” katanya.
Pembangunan MABIH ditargetkan akan melakukan *groundbreaking* pada tahun ini, meskipun saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di pusat. Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare di kawasan Sekupang, dengan waktu konstruksi diperkirakan selama 24 bulan.
“Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra optimistis proyek ini akan memberikan dampak signifikan, bukan hanya dari sisi pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam memperkuat daya tarik investasi dan ekonomi Batam secara keseluruhan. Sesuai arahan Pak Presiden Prabowo kepada Pimpinan BP Batam, bahwa Batam harus dijadikan kawasan investasi yang lebih menarik,” tutupnya.
Baca Juga: Mayapada Bangun Rumah Sakit Internasional Rp2 Triliun di Batam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News