Kesejahteraan Guru Ngaji di Batam Masih Jadi PR Besar

insentif guru ngaji Batam
Koordinator Guru Ngaji se-Kota Batam Mukti Ali Yahya memberikan keterangan kepada wartawan di Batam, Minggu (29/9/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

BATAM (gokepri) – Guru ngaji di Kota Batam berharap wali kota dan wakil wali kota yang terpilih akan meningkatkan insentif mereka setiap tahun. Meskipun saat ini insentif dari pemerintah sudah naik, para guru ngaji masih merasa perlu perhatian khusus untuk kesejahteraan mereka.

Koordinator Guru Ngaji se-Kota Batam, Mukti Ali Yahya, menjelaskan para guru ngaji tidak menerima gaji tetap seperti guru PNS, melainkan hanya uang sagu hati dari murid-murid yang berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per bulan. Di Batam tercatat ada 4.680 guru mengaji.

Bacaan Lainnya

“Harapannya ada perhatian khusus, karena guru ngaji juga mendidik anak-anak, bahkan tanggung jawab mereka lebih tinggi ketimbang guru PNS, karena mereka mengajar tanpa batas waktu,” ungkap Mukti.

Ia menambahkan banyak guru ngaji di Kota Batam yang mengajar sepanjang hari, dari pagi hingga malam. Gaji yang mereka terima bersifat swadaya dari wali murid.

“Mereka mengumpulkan iuran seperti SPP, karena ini bersifat swasta. Sesuai kesepakatan, anak-anak yang mengaji memberikan sagu hati kepada guru-guru mereka. Besarannya bervariasi, ada yang membayar Rp25 ribu, ada juga yang Rp30 ribu per bulan,” ujarnya.

Mukti juga menyampaikan Pemerintah Kota Batam telah memberikan insentif untuk guru ngaji sebesar Rp500 ribu per bulan, yang tahun ini naik menjadi Rp700 ribu. Namun, insentif tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, jika dibandingkan dengan honor guru honorer di Kota Batam yang sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK).

Baca: Kampanye Perdana, Rudi Janji Perjuangkan Kesejahteraan Guru Swasta

“Minimal ada perhatian khusus, karena kami sama-sama lelah memikirkan generasi bangsa yang membutuhkan didikan akhlak yang baik. Keberadaan guru ngaji sangat penting untuk membangun mental dan akhlak anak muda agar tidak menjadi nakal,” kata Mukti.

Harapan ini disampaikan Mukti saat menghadiri pertemuan dengan 1.200 guru ngaji bersama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Amsakar Ahmad dan Li Claudia Chandra, di kawasan Bengkong. Kegiatan tersebut juga diawasi oleh anggota Bawaslu Kota Batam dan dikawal oleh personel Polresta Barelang.

Untuk diketahui, pemilihan wali kota Batam 2024 diikuti dua pasangan calon. Nomor urut 1 Nuryanto-Hardi Selamat Hood. Mereka diusung PDIP, Partai Gelora dan Partai Buruh. Hanya PDIP yang partai parlemen atau peraih kursi DPRD Batam.

Paslon nomor urut 2 Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra. Mereka diusung 11 partai politik peraih kursi DPRD Batam. Amsakar adalah Wakil Walikota Batam dua periode dan Ketua DPD Nasdem Batam. Sedangkan Li Claudia politikus Gerindra dan Wakil Ketua DPRD Tangerang Selatan. ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait