Bogor (gokepri.com) – Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) berencana menggalakkan Gerakan Ayo Mengaji di sekolah-sekolah. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan literasi Al-Qur’an di kalangan siswa sekaligus menuntaskan masalah buta aksara Al-Quran.
Inisiatif ini akan dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian, melibatkan Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum, serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Direktur PAI Kemenag, M Munir, menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian dari Peta Jalan Pendidikan Agama Islam 2024–2029.
Baca Juga: Al Quran Terjemahan Bahasa Tolaki Segera Hadir di Sulawesi Tenggara
“Gerakan ini diharapkan menciptakan gelombang kecil yang terus membesar dalam menuntaskan baca Al-Qur’an di kalangan sekitar 40 juta siswa muslim di semua jenjang pendidikan,” ungkap Munir dalam acara Literasi Al-Qur’an di Bogor, 20–22 November 2024, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Menurutnya, tanggung jawab untuk mendidik generasi muda memahami Al-Qur’an adalah jihad di jalan Allah. “Barangsiapa mengajarkan agama dan Al-Qur’an, ia sedang berjihad fisabilillah,” tegas Munir.
Munir mengatkaan program Gerakan Ayo Mengaji diharapkan menjadi salah satu prioritas nasional. Dukungan penuh dari Kepala Badan Moderasi Beragama dan Dirjen Pendidikan Islam juga memperkuat inisiatif ini.
“Agar lebih efektif, gerakan ini perlu masuk dalam intrakurikuler, seperti pelaksanaan di jam nol sebelum pelajaran formal. Guru PAI juga harus memiliki standar kompetensi yang jelas dalam mengajarkan Al-Quran,” kata Munir.
Direktorat PAI juga tengah mengeksplorasi penggunaan teknologi, seperti artificial intelligence (AI), untuk membantu proses pembelajaran dan penilaian literasi Al-Quran.
“Standar literasi harus jelas. Jika memungkinkan, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran baca Al-Quran,” tambahnya.
Selain itu, Munir menekankan pentingnya pelatihan guru agar kompeten dalam membimbing siswa memahami Al-Qur’an.
“Ini adalah ladang amal jariyah bagi para guru yang ikut mencetak sejarah masa depan anak-anak Indonesia,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News