Inflasi Tahunan Kepri 2,76 Persen di Desember, Sayuran dan Transportasi Punya Andil Besar

Inflasi kepri sekarang
Aktivitas di Pasar Tiban Centre, Sekupang, Kota Batam, Juni 2023. Foto: gokepri/Candra Gunawan

Batam (gokepri) – Laju inflasi tahunan di Kepri dilaporkan melandai sebesar 2,76 persen pada Desember 2023. Laju ini jauh lebih rendah dibanding Desember 2022 yang menyentuh 5,83 persen.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,44 persen (month to month). Secara tahun kalender, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 2,76 persen (year to year). Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,48 persen mtm) dan Ó,17 persen (mtm).

Bacaan Lainnya

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri menyatakan inflasi Kepri pada bulan Desember 2023 stabil dan terkendali. “Secara tahunan, gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 2,76 persen (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 3 plus minus 1 persen,” ungkap Wakil Ketua TPID Kepri, Suryono, Rabu 3 Januari 2024.

Baca Juga: Inflasi Tahunan Indonesia 2,61 Persen di Desember, Lebih Rendah dari 2022

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga bayam, bawang merah, kacang panjang, dan tomat. Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,11 persen didorong kenaikan tarif angkutan udara akibat tingginya permintaan jelang libur Nataru.

Inflasi yang terkendali tersebut, kata Suryono, merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepulauan Riau dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada bulan Desember 2023.

TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyaluran bahan pangan bersubsidi di berbagai Kab/Kota disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID yang dịpimpin oleh kepala daerah.

“Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan lembaga instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan yang ditandai dengan Peluncuran Mobil Pasar Keliling oleh TPID Kota Batam bersinergi dengan Asosiasi Distributor yang menjual komoditas dengan harga distributor dan menjangkau seluruh kelurahan/kecamatan,” kata Suryono.

Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi, TPID Kepulauan Riau telah melaksanakan capacity building di tingkat kota dan kabupaten se Provinsi Kepulauan Riau.

“Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga instansi sesuai arahan presiden. Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah serta optimalisasi KAD yang sudah ada,” ungkapnya.

Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID berupaya meningkatkan produksi pangan lokal terutama beras dan cabai, mendorong dan mengoptimalkan program tanam pekarangan, serta meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut.

Untuk menjamin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup. Dari sisi komunikasi dan koordinasi, TPID akan melaksanakan capacity building dalam rangka perumusan strategi bersama untuk menghadapi tekanan inflasi ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait