Gurihnya Bisnis Hotel di Batam

Bisnis hotel di Batam
ASTON Nagoya City Hotel di kawasan Nagoya, Kota Batam. (Foto: Archipelago International)

Kota Batam masih jadi primadona investor hotel. Bisnis meredup dua tahun terakhir, kini hotel baru berlomba-lomba seremoni pembukaan. Apa yang membuat investor mencari cuan bisnis penginapan di Batam?

Penulis: Engesti

Batam (gokepri.com) – Hanya selang sebulan, Archipelago International mengenalkan dua portofolio hotelnya di Batam. Lokasinya pun berdekatan meski berbeda konsep.

Pertama Favehotel Nagoya yang dibuka pada pertengahan Juli 2022. Berkonsep boutique hotel atau butik hotel. Butik hotel istilah untuk hotel unik dan biasanya berukuran kecil dan biasanya berada di kota besar dan kawasan bisnis. Menyediakan 117 kamar, hotel ini menjadi jaringan pertama Favehotel di Batam.

“Tamu pertama ada puluhan wisatawan dari Singapura dan Malaysia,” ungkap General Manager Favehotel Batam Yanuwar Dedy Setyawan saat soft opening 13 Juli 2022.

Kedua, Archipelago juga mengenalkan ASTON Nagoya City Hotel. Hotel ini mulai beroperasi sejak 5 Agustus 2022. Menyediakan 192 kamar, menjadi Hotel ASTON yang ketiga di Batam setelah ASTON Inn dan ASTON Batam Hotel & Residences di kawasan Pelita.

Archipelago memilih kawasan Nagoya karena titik utama kawasan bisnis di Pulau Batam dan menjadi tujuan favorit wisatawan. Korporasi dunia ini juga mempertimbangkan gencarnya pembangunan di Kota Batam.

“Dengan kegiatan pariwisata yang secara bertahap mulai meningkat di Kota Batam, kami berharap dapat menyambut para tamu dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan dan keselamatan,” ujar John M Flood, President & CEO Archipelago International saat peresmian ASTON Nagoya City Hotel.

Archipelago International adalah grup manajemen hotel swasta terbesar di Asia Tenggara. Mereka mengoperasikan lebih dari 150 hotel, dengan 200 hotel lainnya sedang dikembangkan di seluruh Asia Tenggara, Karibia, dan Timur Tengah.

Wakil Wali Kota Batam
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, meresmikan Hotel Artotel di Batu Selicin, Selasa 9 Agustus 2022. Keberadaan hotel itu menambah fasilitas sektor kepariwisataan di Batam. (Foto: Diskominfo Kota Batam)

Selang beberapa hari peresmian ASTON Nagoya City Hotel, Artotel Batam diresmikan. Hotel butik berkonsep art atau seni ini diresmikan oleh Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad.

Artotel berlokasi di kompleks pertokoan Penuin Center. Mereka menyediakan 138 kamar. Hotel ini berada di bawah bendera Artotel Group yang mengelola 56 hotel di seluruh Indonesia hingga Maret 2022.

Chief Operating Officer Artotel Eduard Rudolf mengungkapkan hotelnya di Batam mengincar tamu wisatawan mancanegara. Mereka menawarkan pengalaman menginap dengan interior yang kental sentuhan seni terutama lukisan.

“Dibukanya Artotel Batam sebagai respons kami dan pemilik hotel terhadap situasi perekonomian Indonesia yang semakin kondusif pascapandemi Covid-19,” kata Eduard.

Hotel lain akan menyusul tiga hotel baru di Batam itu. Ada beberapa hotel baru yang berencana peresmian tapi akhirnya ditunda karena alasan pandemi pada 2020 dan 2021.

Namun ketika pandemi tetap ada investor hotel yang memilih tetap membuka bisnisnya, yakni Batam Marriott Hotel Harbour Bay pada 2 Oktober 2020. Hotel ini menyediakan 216 kamar.

Ada pula Santika Indonesia Hotels & Resorts yang sejak dua tahun terakhir sudah bersiap-siap ekspansi ke Batam. Syukurannya pernah digelar pada 2019 di lokasi pembangunan, tak jauh dari deretan seberang Hotel Harmoni Batam Centre. Sayang, peluncuran hotel bintang 3 ini ditunda dari jadwal awal Mei 2020. Mereka menyediakan 136 kamar.

Selain hotel-hotel itu, pendatang baru juga datang dari Singapura; Louis Kienne. Louis Kienne Hotel yang bermula di Havelock, Singapura, memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka Louis Kienne Hotel Simpang Lima Semarang, kemudian disusul Louis Kienne Hotel Pandanaran dan Louis Kienne Pemuda. Seluruhnya berlokasi di Kota Semarang. Hotel bintang empat yang dikenal dengan fasilitas infinity pool tersebut kini sudah tersebar di berbagai kota seperti Bandungan Kabupaten Semarang, Lombok, dan Cikarang.

Batam menjadi tujuan berikutnya. Loius Kienne masuk ke Batam lewat PT Pollux Properties Indonesia yang memiliki proyek aparetemen Meisterstadt Batam atau yang dikenal dengan Pollux Habibie di Batam Centre. Di Cikarang pun, Louis Kienne berada di dalam kompleks Pollux Chadstone Cikarang.

Favehotel, ASTON Nagoya, Artotel dan Santika akan menambah pasokan kamar hotel Batam sebanyak 583 kamar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, jumlah kamar hotel berbintang di Batam mencapai 9.004 kamar dan 5.065 kamar nonbintang. Adapun jumlah hotel berbintang sebanyak 75 hotel dan nonbintang 160 hotel.

Sebagai perbandingan, jumlah kamar hotel berbintang di Bali mencapai 58.770 pada 2021 sedang DKI Jakarta 39.480 kamar.

Sementara rata-rata kunjungan wisman ke Batam sebelum pandemi sebesar 1,5 juta orang per tahun. Berdasarkan provinsi, Kepri adalah penyumbang kunjungan wisman terbesar Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Bali pada 2019 dikunjungi 6,2 juta wisman sedang Jakarta 2,42 juta kunjungan.

Menjanjikan karena Tetangga

Bisnis hotel selalu menjanjikan di Kota Batam karena kedekatan dengan negara maju Singapura dan Malaysia. Keunggulan tak dimiliki daerah lain.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata membeberkan keunggulan itu. Pertama, berdekatan dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia sehingga membuat pertumbuhan ekonomi meningkat pesat. Dengan letak yang strategis dan pertumbuhan penduduk yang pesat berdampak terhadap investasi properti hotel di Kota ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata

Kedua, status Batam sebagai kota bisnis juga ditegaskan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic dan KEK Nongsa Digital. Keberadaan KEK ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di Batam.

Ketiga, banyaknya kegiatan bertajuk Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) yang memilih Batam sebagai tuan rumah.

Berangkat dari itu, bisnis hotel di Batam lebih menjanjikan. Tak hanya hotel lama hotel baru pun sudah mulai tumbuh dengan mempunyai segmentasi sendiri.

“Tercatat ada 275 hotel di Batam dan terus tumbuh. Ini membuktikan Batam merupakan surga kunjungan wisatawan baik itu domestik maupun mancanegara. Salah satunya hal yang menyebabkan itu adalah MICE,” kata dia saat dihubungi Rabu 10 Agustus 2022.

Ia menjelaskan upaya pengembangan destinasi sesuai prinsip pengelolaan pariwisata juga terus digencarkan. Di antaranya dengan konsep 3A yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Sehingga, pengelolaan berjalan baik dan destinasi tersebut banyak diminati.

“Itu aksesibilitas kita sudah lancar berkat bapak pembangunan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, sebentar lagi bandar udara yang berbasis nasional dan laut jadi membuat Batam ini sudah terbuka. Internet juga sudah lancar. Sementara Aminitas, Rumah Sakit, Restoran dan hotel yang ada di Batam termasuk mall juga sudah banyak,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam, Muhamad Mansur, Ia mengatakan prospek bisnis properti hotel di Batam masih sangat menjanjikan. Apalagi dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sudah mulai membaik.

Menurutnya, para investor sudah membidik prospek baik jika berinvestasi di Kota Batam. Mulai dari aksesibilitas dan fasilitas penunjang lainnya.

“Batam ini lebih pas dan lebih dicari orang untuk bisnis properti seperti hotel. Mulai dari Fasilitas hotel dan aksesibilitas serta lokasi Batam yang strategis,” katanya.

Dia bilang okupansi kamar hotel di Kota Batam sudah mulai meningkat. Tingkat okupansi pun naik sebesar 47 persen dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.

“Perubahan pasti ada. Dibandingkan beberapa waktu lalu. Kalau weekend ada perubahan,” katanya.

Untuk meningkatkan kembali tingkat hunian, ia berharap dukungan untuk melaksanakan kegiatan kembali seperti menggelar Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)
di Batam.

“Hotel di Batam ini sudah bisa mendukung kegiatan MICE,” katanya. Tapi ia berharap hotel di Batam lebih kreatif agar dapat menarik wisman ke Batam.

***

Pos terkait