Sungai Tarab, Tanah Datar (gokepri) – Tradisi unik Pacu Jawi, “balapan sapi” khas Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali digelar. Perhelatan yang telah menjadi warisan budaya tak benda Indonesia ini menyajikan pemandangan mendebarkan ketika sepasang sapi jantan melaju kencang di lintasan sawah berlumpur, dikendalikan seorang joki yang berdiri hanya berpegangan pada ekor sapi. Acara ini bukan sekadar perlombaan, melainkan bagian dari perayaan panen dan ajang evaluasi kualitas sapi yang menarik perhatian ribuan penonton.


Digelar di area sawah yang sudah dipanen, Pacu Jawi memperlihatkan keterampilan joki dalam menyeimbangkan diri sambil mengendalikan laju sepasang sapi di atas medan berlumpur sepanjang 60 hingga 250 meter. Meski diterjemahkan sebagai “balapan sapi”, tidak ada lawan tanding secara langsung dalam satu lintasan. Sapi-sapi dilepas bergiliran, dan penonton—terutama para pemilik sapi dan calon pembeli—menilai performanya, mulai dari kecepatan lari hingga kemampuan berjalan lurus. Sapi yang dianggap unggul seringkali dibeli dengan harga berkali lipat dari harga pasar normal.


Tradisi Pacu Jawi telah mengakar kuat di empat kecamatan di Tanah Datar, yaitu Sungai Tarab, Pariangan, Lima Kaum, dan Rambatan. Kegiatan ini secara historis merupakan bagian tak terpisahkan dari alek pacu jawi, pesta rakyat yang diselenggarakan untuk merayakan keberhasilan panen padi, wujud syukur masyarakat atas hasil bumi.


Seiring waktu, Pacu Jawi berkembang menjadi atraksi wisata budaya unggulan yang didukung pemerintah daerah. Keunikan dan sisi dramatisnya menjadikan Pacu Jawi sebagai objek menarik bagi para fotografer, baik dari dalam maupun luar negeri, tak jarang menghasilkan karya foto yang memenangkan penghargaan internasional. Pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh pemerintah pusat sejak tahun 2020 semakin mengukuhkan posisinya sebagai khazanah budaya nasional yang patut dilestarikan.



Salah satu lokasi penyelenggaraan Pacu Jawi pada tahun ini adalah di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Gelaran ini dijadwalkan berlangsung setiap hari Sabtu sepanjang bulan Mei hingga awal Juni 2025. Jadwal yang telah ditetapkan meliputi tanggal 10 Mei, 17 Mei, 24 Mei, 31 Mei, dan 7 Juni 2025. Kehadiran para peserta dari berbagai nagari dan antusiasme penonton dipastikan akan kembali menghidupkan denyut tradisi penuh adrenalin di Tanah Datar.
Fotografer: Taufiqul Hadi
Simak Foto Cerita Lain: FOTO: Semarak Pembukaan MTQH Ke-33 Kota Batam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News