Firmansyah Sebut BARA Jangan Omon-Omon Soal BUMD Saat Debat Pilkada Karimun

Pasangan calom nomor urut tiga Bakti Lubis-Raja Bakhtiar (kiri) dan pasangan calon nomor urut dua Muhammad Firmansyah dan Eri Suandi (kanan) saat depat pertama pilkada Karimun di Hotel Aston Karimun. (tangkapan layar).

KARIMUN (gokepri.com) – Debat pertama pasangan calon bupati dan wakil bupati Karimun yang digelar KPU Karimun di Hotel Aston, Sabtu, 19 Oktober 2024 malam berlangsung seru dan hangat.

Debat mulai terasa panas pada sesi tanya jawab antara masing-masing calon kandidat. Ketiga pasangan calon mulai saling menyerang mencari sisi kelemahan lawan debat.

Pasangan nomor urut dua, Muhammad Firmansyah dan Ery Suandi ketika diberi pertanyaan terkait visi-misi pasangan calon nomor urut tiga, Bakti Lubis dan Raja Bakhtiar, khususnya terkait pembentukan 4 BUMD di Kabupaten Karimun.

“Tadi paslon nomor urut tiga asyik mengatakan, kami akan meningkatkan pendapatan, pendapatan, pendapatan, yes. Memang perlu, untuk melakukan pembangunan, pembiayaan itu penting. Artinya, harus ada pendapatan, tapi kita harus berfikir caranya bagaimana, langkah-langkah strategisnya apa? pendapatan apa saja yang dinaikkan, ini penting sekali, karena apa, karena kita jangan hanya omon-omon. Berbicara gampang, tapi realitanya harus kita katakan, pertanyannya, apa-apa strateginya dan apa saja dilakukan,” tanya Firmansyah kepada Bakti Lubis.

Dikatakan Firmansyah, struktur pendapatan itu baik DBH dari pemerintah pusat, provinsi maupun PAD itu ada langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan.

Mendapat pertanyaan dari Muhammad Firmansyah tersebut, Bakti Lubis selaku calon bupati Karimun dari nomor urut tiga secara gamblang menanggapi.

“Terima kasih kakanda kami calon bupati dari nomor urut dua. Sejujurnya, kami memang ingin menyampaikan apa jalannya. Sebab, kami orang-orang yang optimis untuk membangun daerah ini. Sampai hari ini tidak satu titik pun upaya ekstensifikasi upaya pendapatan daerah yang dilakukan pemerintah daerah kita pada saat ini. Oleh karenanya, kami fokus pada upaya pendapatan daerah,” kata Lubis.

Dikatakan, sebagai contoh ketika dibangun BUMD di bidang industri. Peluangnya banyak di situ. sebagai contoh satu perusahaan, PT Saipem Yard saja, triliunan duit yang ada di sana. Lalu apa yang dilakukan sekarang, hanya jadi penonton.

“Dan kami gak mau jadi penonton. Bismillah dari sekarang, Badan Usaha Milik Daerah di bidang industri harus jadi partner utama seluruh perusahaan-perusahaan yang berpeluang mendapatkan bisnis di Kabupaten Karimun,” ungkap Lubis.

Dia juga menyebut peluang bisnis yang ada di laut. Ketika menjadi pimpinan DPRD di Kabupaten Karimun, Bakti Lubis mengatakan, ada dua kapal isap di laut Karimun yang mengeruk timah, tapi satupun tak ada punya Karimun.

“Maka ke depan, kami bismillah kita harus ikhtiar dan optimis untuk mendapatkan pendapatan ini. Peluangnya sangat banyak. Sekali lagi kami berdua nomor urut tiga adalah calon bupati yang optimis untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Karimun ke depan,” ungkap Bakti Lubis.

Diketahui, calon bupati Karimun nomor urut dua, Muhammad Firmansyah merupakan mantan Sekda Karimun dengan latar belakang seorang birokrat, sementara Bakti Lubis merupakan politisi dari Partai Hanura yang pernah duduk di DPRD Karimun dan DPRD Kepri.

Penulis: Ilfitra

Pos terkait