Batam (gokepri) – Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2023 tertinggi di Sumatera. Meskipun lebih rendah dari triwulan sebelumnya.
Hal itu diungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri Suryono dalam Diseminasi Laporan Perekonomian ‘Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi’, di Kantor BI Kepri, Batam, Kamis (7/9/2023).
“Ekonomi Kepri pada triwulan II 2023 tumbuh positif sebesar 5,04% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,51% (yoy),” ungkap Suryono.
Baca Juga: Ekonomi Kepri Cerah, Tumbuh 6,51 Persen Triwulan Pertama 2023
Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera secara kumulatif sebesar 5,77% (ctc) dan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan wilayah Sumatera sebesar 4,90% (yoy) atau 4,84% (ctc), namun lebih rendah dari Nasional sebesar 5,17% (yoy).
“Karena satu, mobilitas penduduknya sudah semakin longgar, aktivitas ekonomi bertambah dan sektor pariwisata kita nomor tiga se Indonesia loh ya setelah Bali dan Jakarta, serta investasi dan konsumsi rumah tangganya juga naik,” kata Suryono.
Meski demikian, realisasi belanja daerah masih dalam kategori rendah, sehingga Suryono merekomendasikan pemerintah daerah untuk mendorong percepatan realisasi belanja.
“Percepatan realisasi belanja walaupun di Kepri memang perlu terus didorong supaya diakhir tahun juga ini ya (tercapai),” ungkapnya.
Di sisi lain, Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 2 Kota di Provinsi Kepri ada triwulan II 2023 menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 2,64% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,77% (yoy).
“Inflasi di Kepri masuk dalam kategori terendah se-nasional dan berdasarkan data terakhir, secara yoy kita berada di bawah 3 persen. Ini menjadi hal positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kepri,” katanya.
Bank Indonesia meyakini inflasi IHK tetap berada dalam rentang sasaran inflasi yaitu 3,0±1% hingga akhir tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penulis: Muhammad Ravi