Digitalisasi Keuangan Rumah Sakit, BRK Syariah dan RSUD Kepri Jadi Pionir E-BLUD

E-BLUD BRK Syariah
Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah, M.A Suharto, bersama Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni, dan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, saat peluncuran layanan E-BLUD RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, di Batam, Selasa, 15 April 2025. GOKEPRI/Engesti Fedro

BATAM (gokepri) – Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menjadi bank pertama yang meluncurkan layanan E-BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) berbasis digital di Indonesia. Implementasi perdana sistem ini dilakukan di RSUD Raja Ahmad Tabib, Kepulauan Riau, menandai langkah maju dalam digitalisasi dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.

Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah, M.A Suharto, menyatakan E-BLUD merupakan inovasi strategis untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi sistem keuangan rumah sakit milik daerah. “Ini bukti nyata dukungan kami terhadap transformasi digital di daerah. RSUD Raja Ahmad Tabib menjadi rumah sakit pertama yang menerapkan E-BLUD terintegrasi dengan layanan perbankan dan pajak daerah secara real-time—pertama di Indonesia,” ujarnya pada Selasa (15/4/2025) di Batam.

Suharto menjelaskan sistem E-BLUD BRK Syariah memfasilitasi pengelolaan keuangan yang lebih efisien, mencakup pembayaran gaji pegawai, transaksi dengan rekanan, hingga pelaporan keuangan yang terhubung langsung dengan sistem perpajakan daerah. “Integrasi ini bukan hanya menyederhanakan proses, tetapi juga menjamin keamanan transaksi, mengurangi antrean, serta menghindari potensi korupsi karena semua bisa dipantau secara real-time,” tambahnya.

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni, memberikan apresiasi atas inisiatif BRK Syariah dan RSUD Raja Ahmad Tabib sebagai proyek percontohan. Ia menilai sistem ini mendukung efektivitas pengelolaan keuangan BLUD dan mempercepat terwujudnya Satu Data Indonesia. “Manfaatnya sangat luas, mulai dari efisiensi anggaran, penyeragaman tata kelola, hingga mempercepat proses administrasi. Sistem ini juga mendukung transaksi non-tunai dan memberikan rasa aman dalam pelayanan publik,” kata Agus.

Hingga saat ini, dari 920 rumah sakit daerah di Indonesia, baru 720 yang berstatus BLUD. Dengan adanya sistem E-BLUD yang terintegrasi ini, diharapkan semakin banyak rumah sakit daerah yang dapat mengelola keuangannya secara profesional dan akuntabel.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyambut baik peluncuran ini dan menegaskan keberhasilan proyek percontohan ini akan menjadi landasan untuk penerapan sistem serupa di rumah sakit lain di wilayah Kepri, termasuk yang berada di pulau-pulau. “Layanan E-BLUD ini penting agar rumah sakit dapat dikelola secara efisien dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Jika sukses, kami akan replikasi ke seluruh Kepri. Saya minta Sekda mempersiapkan infrastruktur server dengan baik,” tegasnya.

Ansar juga menekankan pentingnya integrasi antara sistem lama dengan sistem digital baru, terutama dalam hal pengadaan obat dan logistik lainnya, agar pelayanan kepada masyarakat menjadi semakin optimal. “Semoga ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Kami juga terbuka untuk kerjasama peningkatan layanan,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut antara lain Direktur Dana dan Jasa Bank Riau Kepri Syari’ah M.A Suharto, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Sekda Kepri Adi Prihanta, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, dan Kepala Plt Dirut RSUD Ahmad Tabib Bambang Utoyo.

Baca Juga: KEK Kesehatan Diteken Jokowi, Batam Makin Lengkap dengan Wisata Medis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti Fedro
Editor: Candra Gunawan

Pos terkait