China Kecam Menlu AS usai Ucapkan Selamat untuk Presiden Baru Taiwan

Presiden baru taiwan
Presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te (Dok: Chan Long Hei/Bloomberg)

Batam (gokepri) – China mengecam keputusan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken yang mengirim pesan ucapan selamat kepada presiden baru Taiwan, Lai Ching-te.

Pemerintah China menyebut pesan tersebut merupakan pelanggaran terhadap komitmen AS untuk mempertahankan hanya hubungan tidak resmi dengan Taiwan. China memandang pernyataan dukungan apa pun terhadap Taiwan memberikan legitimasi kepada kandidat dan partai politik yang dianggapnya sebagai kelompok separatis, yang berharap bisa mengubah Taiwan menjadi negara berdaulat yang merdeka.

Bacaan Lainnya

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan ucapan selamat Blinken melanggar janji AS untuk mempertahankan “hanya hubungan budaya, komersial, dan tidak resmi lain dengan Taiwan.”

Baca Juga: 

“China dengan tegas menentang AS melakukan segala bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan mencampuri urusan Taiwan dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun,” ungkap pihak kementerian seperti dilaporkan oleh BBC.

Sebelumnya dalam pernyataan resmi, Blinken mengucapkan selamat kepada William Lai sambil menekankan komitmen AS untuk menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat.

“Kami berharap dapat bekerja sama degan Dr Lai dan para pemimpin semua partai di Taiwan untuk memajukan kepentingan dan nilai-nilai bersama. Untuk memajukan hubungan tidak resmi yang telah lama terjalin, sejalan dengan kebijakan AS yaitu Satu China,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

“Kami yakin Taiwan akan terus menjadi contoh bagi semua orang yang memperjuangkan kebebasan, demokrasi, dan kemakmuran,” tambahnya.

Lai Ching-te terpilih sebagai presiden baru Taiwan, yang dicap Beijing sebagai “penghasut perang”, dengan perolehan 40,2 persen suara. Dia berhasil mengalahkan rival utamanya, Hou Yu-ih, yang mengantongi 33,4 persen suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait