Cegah Sugar Crash, Ahli Gizi Sarankan Batas Konsumsi Gula Saat Puasa

konsumsi gula saat puasa
Ilustrasi. Foto: Pixabay

BATAM (gokepri.com) – Asupan gula saat menjalani puasa tetap harus diperhatikan, terutama bagi anak-anak. Ahli gizi lulusan Universitas Hasanuddin (UNHAS), Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si., membagikan panduan batas aman asupan gula bagi anak yang menjalani puasa.

Menurutnya, konsumsi gula saat berbuka sebaiknya tidak melebihi 10 hingga 15 gram atau sekitar 2,5 hingga 4 sendok teh agar tetap aman bagi kesehatan.

“Gula bisa berasal dari kurma (1-2 butir), buah segar, atau sedikit madu dalam air hangat, termasuk dari makanan utama. Hindari minuman manis berlebihan seperti sirup atau teh manis pekat,” kata Lucy, Kamis (6/3/2025).

Baca Juga: Jangan Asal Beli, Begini Ciri-Ciri Takjil yang Mengandung Bahan Berbahaya

Saat sahur, Lucy merekomendasikan asupan gula yang lebih rendah, yakni 5 hingga 10 gram atau sekitar 1 hingga 2,5 sendok teh.

“Bisa diperoleh dari buah segar atau sedikit pemanis alami seperti madu, termasuk dari makanan utama. Sebaiknya hindari makanan manis berlebihan agar anak tidak cepat lapar saat berpuasa,” ujarnya.

Lucy mengacu pada rekomendasi American Heart Association (AHA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan batas maksimal asupan gula harian untuk anak-anak.

Anak usia 2-6 tahun dianjurkan tidak mengonsumsi lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh gula per hari. Anak usia 7-12 tahun disarankan membatasi konsumsi gula maksimal 30-40 gram atau 7-10 sendok teh per hari.

Menurut Lucy, kadar gula darah cenderung turun setelah beberapa jam berpuasa. Mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka memang dapat meningkatkan kadar glukosa dengan cepat, tetapi efeknya hanya sementara.

“Setelah lonjakan gula darah, tubuh akan melepaskan insulin secara berlebihan, yang kemudian menurunkan gula darah dengan cepat. Kondisi ini disebut sugar crash dan dapat menyebabkan anak mudah lelah, mengantuk, serta kurang fokus setelah berbuka,” jelasnya.

Selain itu, konsumsi gula berlebih juga berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko obesitas dan kerusakan gigi.

“Anak bisa lebih mudah lelah saat belajar di sekolah. Jika kebersihan gigi tidak dijaga setelah berbuka dan sahur, gula berlebih dapat menyebabkan karies gigi,” kata dia. ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait