Yogyakarta (gokepri.com) – Direktorat Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko Badan Pengusahaan (BP) Batam mengadakan rapat kerja Rencana Strategis Bisnis (RSB) Badan Usaha BP Batam di Hotel Kimaya Yogyakarta, Kamis (19/9/2024).
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat BP Batam, dengan menghadirkan Direktur PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Ahmad Fauzie Nur, sebagai narasumber. Ia berbagi pengalaman mengenai pengelolaan kawasan industri, memberikan wawasan penting bagi pengembangan Badan Usaha di BP Batam.
Direktur Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko, Konstantin Siboro, menyampaikan pentingnya evaluasi penerimaan, belanja dan pendapatan sampai Agustus 2024 serta proyeksi belanja dan pendapatan sampai 31 Desember 2024.
Baca Juga: Gandeng Pakar, BP Batam Rancang Strategi Bisnis Jangka Panjang Badan Usaha
Evaluasi itu sebagai langkah untuk menemukan solusi guna meningkatkan kinerja Badan Usaha. Fokus lainnya adalah penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) tahun 2025-2029 dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) 2025 pada Badan Usaha/Unit Usaha di lingkungan Anggota Bidang Pengusahaan.
“Kami berharap evaluasi ini dapat memberikan informasi dan solusi yang bermanfaat bagi Badan Usaha terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Evaluasi dan Pengendalian, Asep Lili Holilulloh, menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar eksekusi program bisa terukur dan efektif.
Asep juga menambahkan bahwa Badan Usaha harus terus berinovasi untuk mencapai target penerimaan.
“Dalam menjalankan inisiatif strategi, tidak semata-mata memilliki ketergantungan dari sumber pembiayaan PNBP saja, namun bisa melalui skema kerjasama sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku,” papar Asep.
Dalam rapat tersebut juga dibahas rencana optimalisasi aset yang dimiliki Badan Usaha. Hal ini diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas unit kerja untuk meningkatkan produktivitas dan penerimaan di tahun-tahun mendatang.
Ia berharap dengan strategis yang baik, maka target penerimaan tahun 2025 bisa tercapai, tentunya dengan evaluasi kinerja 2024 sebagai acuan utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News