Batam (gokepri.com) – Auto Gate System (gerbang masuk otomatis) kontainer di pelabuhan Batu Ampar Batam, Kepulauan Riau resmi beroperasi.
Direktur Badan Badan Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar mengatakan, Auto Gate System merupakan fasilitas pelabuhan yang menggunakan sistem otomasi, sehingga pengguna jasa yang akan masuk atau keluar dari area pelabuhan akan terekam secara otomatis di sistem tanpa perlu mengantre.
Sejak 1 Desember 2021 Auto Gate Sistem ini telah resmi beroperasi namun masih secara bertahap.
“Sejak tanggal satu Desember kemarin kita sudah melakukan atau menjalankan AGS ini dengan bertahap. Karena ini baru pertama kita coba piloting. Ya bisa kita bilang soft opening lah,” katanya melalui sambungan telepon, Kamis 2 Desember 2021.
Mantan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP BatamĀ itu menyebut, Auto Gate Sistem merupakan kesatuan dari Batam Logistic Ecosystem (BLE). Bekerja sama dengan Bea Cukai sebagai leading sector, AGS sendiri akan menjadi pintu masuk satu-satu bagi sarana pengangkut barang yang akan keluar-masuk Pelabuhan Batu Ampar, sehingga proses pengawasan lalu lintas barang akan lebih baik.
Katanya, semua penggunaan jasa yang sudah terdaftar dan memiliki izin sudah bisa melakukan aktivitasnya di Pelabuhan Batu Ampar melalui Auto Gate Sistem.
“Jadi semua pengguna jasa semua kegiatannya harus terdaftar terlebih dahulu di bea cukai maupun BP Batam. Jadi para pengguna jasa yang melewati AGS ini, tentunya sistem sudah otomatis terbaca dan masuk ke dalam database. Jadi tahu mobil ini milik siapa, mau ngapain, nanti dia akan terbuka sendiri,” katanya
Selain itu, adanya AGS ini adalah untuk mengurangi antrean panjang di ruas jalan Batu Ampar yang kerap macet. Dengan adanya sistem ini, para pengemudi truk dapat lebih teratur, cepat, dan tertib saat memasuki kawasan pelabuhan.
Dengan adanya sistem AGS juga akan mempermudah proses inventarisasi logistik yang ada di Pelabuhan Batu Ampar. Proses inventarisasi akan lebih cepat, karena proses perhitungan, pencatatan, pengaturan, serta pelaporan akan secara otomatis direkam oleh sistem yang saling terintegrasi.
“Jadi nanti dia bisa mendeteksi mobil-mobil lewat camera dan data-data yang masuk terlebih dahulu ke dalam sistem, jadi dia terintergrasi. Umpamanya ada kontainer yang membawa barang elektronik, sudah terdaftar dengan plat sekian, mau ngapain. Semua mobilnya saat ini harus terdaftar dan semua kegiatannya untuk bongkar dan muat untuk pergi dan berangkat tentunya sudah terdaftar di sistem bea dan cukai. Nah data itu langsung terintegrasi, jadi kita bisa mengakses dengan auto gate system,” katanya. (engesti)