BATAM (gokepri) — Pemerintah Kota Batam memutar otak untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu caranya: mengoptimalkan aset-aset yang selama ini kurang termanfaatkan.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), menjelaskan pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) menjadi andalan.
“Pemanfaatan BMD bertujuan mengoptimalkan aset yang belum atau tidak digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi pemerintah,” kata Jefridin saat memimpin rapat koordinasi pemanfaatan BMD di Kantor Walikota Batam, Rabu, 8 Januari 2024. Artinya, aset-aset yang selama ini “menganggur” akan diupayakan menghasilkan pendapatan.
Payung hukum pemanfaatan BMD berupa sewa mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 yang telah diubah dengan Permendagri Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Sementara, ketentuan retribusi diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Batam Nomor 1 Tahun 2024 dan Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 214 Tahun 2024.
“Pemanfaatan aset ini diharapkan dapat meningkatkan PAD Kota Batam,” ujar Jefridin, didampingi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Batam, Abd. Malik. Ia berharap penilaian terhadap aset-aset Pemko Batam yang berpotensi disewakan segera direalisasikan.
Baca Juga:
Opsen Pajak Berlaku di Batam, PAD Diprediksi Naik Rp150 Miliar
Penyewaan BMD, lanjut Jefridin, bertujuan mengoptimalkan penggunaan aset daerah untuk mendukung tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sekaligus mencegah penyalahgunaan aset oleh pihak yang tidak berwenang. Bentuk pemanfaatan BMD bisa berupa sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan (KSP), bangunan guna serah (BGS), dan bangunan serah guna (BSG).
Pemko Batam menargetkan PAD sebesar Rp2,129 triliun tahun ini. “Harapan kami, dengan pemanfaatan aset milik Pemko Batam, target ini tercapai. Bahkan, mudah-mudahan pada APBD tahun 2026, target PAD dapat meningkat lagi dengan upaya-upaya yang akan dilakukan,” kata Jefridin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
