Apple Enggan Bangun Pabrik iPhone di Indonesia, Ini Alasannya

Pabrik Apple Indonesia
Foto: Bloomberg

JAKARTA (gokepri) — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan alasan di balik keengganan Apple Inc membangun pabrik handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) di Indonesia. Rupanya, raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berdalih belum pernah membangun pabrik ponsel di negara selain Amerika Serikat.

Menurut Agus, alasan ini membuat negosiasi dengan pemerintah berjalan alot. “Mereka selalu mengatakan tidak pernah berinvestasi membangun HKT di negara lain. Lalu saya katakan, it’s always the first time, harus ada yang pertama kali,” ujar Agus kepada media di kantornya, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025, menceritakan pertemuannya dengan petinggi Apple.

Pemerintah, kata Agus, tidak menuntut Apple membangun pabrik iPhone secara utuh di Indonesia. Indonesia meminta setidaknya pabrik yang berkaitan langsung dengan produk ponsel.

Agus menjelaskan kesepakatan Apple dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi dan Hilirisasi terkait pembangunan pabrik senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,18 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.188 per dolar AS) di Batam berbeda dengan pabrik HKT.

Kepada BKPM, Apple menyatakan akan membangun pabrik AirTag di Indonesia. AirTag adalah perangkat pelacak lokasi barang seperti kendaraan dan dompet yang terhubung ke produk Apple, seperti iPhone dan iPad.

Agus menegaskan, jika Apple hanya membangun pabrik AirTag sesuai kesepakatan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tidak bisa mengeluarkan izin Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk Apple seperti iPhone, iPad, dan MacBook.

Tanpa TKDN, iPhone 16—yang hingga kini belum masuk Indonesia—tidak bisa dirilis. Hal serupa berlaku untuk produk mobile terbaru Apple lainnya.

“Kami menghargai investasi Apple di pabrik AirTag. Tapi investasi itu tidak bisa dikaitkan dengan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 yang secara tegas menyatakan bahwa investasi yang bisa dinilai TKDN adalah yang berkaitan langsung dengan HKT,” pungkas Agus.

Sebelumnya, Rosan menyatakan Apple berkomitmen penuh membangun pabrik AirTag tahap pertama senilai US$ 1 miliar di Batam. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan dengan Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, dan rombongannya di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025. CNN

Baca Juga:
Proposal Investasi Apple Belum Cukup, Larangan iPhone 16 Berlanjut
Setelah Negosiasi Panjang, Apple Akhirnya Bangun Pabrik Rp16 Triliun di Batam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait