Airlangga Pastikan Xinyi Lanjutkan Investasi di Rempang

xinyi investasi rempang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers penyelesaian dan penanganan PSN Rempang di BP Batam, Jumat sore, 12 Juli. Foto: gokepri/Muhammad Ravi

BATAM (gokepri) – Pemerintah memastikan Xinyi International Investments Limited tetap melanjutkan proyek pabrik kaca di Rempang, Batam.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah telah membahas penanganan proyek strategis nasional (PSN) yakni persiapan anggaran, pembangunan rumah untuk warga, infrastruktur hingga rencana investasi ke depan. Hal ini disampaikan Airlangga usai menggelar rapat tertutup di kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Jumat 12 Juli.

Baca: Termasuk Pabrik Kaca, Xinyi Garap 10 Proyek Rp174 Triliun di Pulau Rempang

Airlangga juga memastikan Xinyi, investor asal China, akan tetap melanjutkan investasi di Rempang. Tahap pertama PSN Rempang Eco City, Xinyi akan membangun pabrik kaca di lahan seluas 2.300 hektare.

“Saya ketemu Xinyi di Gresik juga. Mereka sudah investasi. Jadi mereka akan melanjutkan investasi,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menyoroti beberapa PSN dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang dikembangkan di Kepulauan Riau, seperti di Galang Batang Bintan, Tanjung Sauh, Nongsa Digital Park (NDP), dan Pulau Nipah. Selain itu, ada juga Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Batam Batam Aero Technic

Terkait persaingan dengan KEK Johor-Singapura, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia harus mempercepat penyelesaian iklim investasi agar tetap kompetitif.

“Kita berada dalam persaingan. Jadi kalau iklim investasi kita tidak segera diselesaikan, di dunia ini banyak wilayah yang siap menampung. Salah satu yang paling dekat adalah di Johor,” katanya.

Baca: Siapa Xinyi, Calon Investor Pertama yang Masuk Rempang Eco City

Airlangga juga menyoroti potensi besar Indonesia yang saat ini diminati oleh banyak investor global. Sehingga, ia berharap momentum ini bisa diraih dengan optimal.

“Jadi kemarin saya ke Eropa. Jika dibandingkan dengan Uni Eropa, Indonesia relatif lebih baik dari segi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan jumlah investor yang masuk. Jadi momentum ini jangan diganggu,” tutupnya.

Rumah Relokasi untuk Warga Rempang

Mengenai anggaran untuk pembangunan rumah dan siapa yang akan membangunnya, Airlangga menjelaskan bahwa hal ini masih dikerjakan oleh Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dan akan diselesaikan secara bertahap.

“Pada prinsipnya berbagai hal telah dibahas, terutama persiapan anggaran, kesiapan untuk pembangunan rumah, dan infrastruktur serta rencana investasi kedepannya,” kata Airlangga.

Airlangga juga menekankan pentingnya koordinasi rutin antara pemerintah pusat dan daerah (Forkopimda) untuk memastikan realisasi PSN tersebut.

Menurutnya, salah satu isu krusial yang dihadapi adalah ketersediaan lahan. Airlangga menyebutkan bahwa kementerian terkait sedang menyelesaikan hal-hal yang diperlukan, terutama terkait perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk luas lahan yang akan dibuat Hak Pengelolaan (HPL) dan nantinya disiapkan untuk Hak Guna Bangunan (HGB).

“Tentunya dari kementerian terkait untuk menyelesaikan hal-hal yang diperlukan. Terutama untuk ketersediaan lahan, baik dari perizinan KLHK untuk luas lahan yang bisa dibuat HPL, untuk disiapkan nantinya untuk HGB,” kata Airlangga.

Namun, masih adanya penolakan warga terhadap proyek ini menjadi tantangan investasi. Menurutnya, penolakan itu akan diselesaikan secara bertahap dan upaya sosialisasi terus dilakukan.

Baca: Xinyi Glass Bangun Pabrik Kaca dan Panel Surya di Batam

“Semua dilakukan dengan tahapan. Jadi ada dua tahapan yang ditargetkan tahun ini dan tahun depan. Jadi saya minta supaya segera disosialisasikan,” ujar Airlangga.

Berdasarkan data BP Batam, hingag 11 Juli ada 138 keluarga di lima kampung di Rempang yang telah pindah ke hunian sementara. Pemerintah juga menargetkan pembangunan 96 unit rumah relokasi bisa selesai pada September 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Ravi

Pos terkait