10 Tahun Memimpin Batam, Muhammad Rudi Pamit

muhammad rudi pamit
Wali Kota Batam ex officio Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, 17 Februari 2025. GOKEPRI/Engesti Fedro

BATAM (gokepri) – 10 tahun menjabat Wali Kota Batam, Muhammad Rudi pamit. Pembangunan harus terus berjalan.

Muhammad Rudi menyampaikan salam perpisahan kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) setelah 10 tahun menjabat sebagai Wali Kota Batam. Hal itu diungkapkan Rudi saat apel gabungan pegawai Pemko Batam sekaligus silaturahmi dengan kepala daerah terpilih, Senin (17/2/2025).

Rudi menyatakan, meskipun pemimpin baru akan menggantikan dirinya, pembangunan Kota Batam harus terus berjalan demi kesejahteraan masyarakat.

“Saya hampir 9 tahun memimpin Batam, tentu banyak kekurangan dan kesalahan yang saya lakukan, baik dalam kapasitas pribadi maupun jabatan. Saya mohon maaf lahir dan batin atas segala kekhilafan tersebut,” kata Rudi.

Rudi juga berpesan kepada para pegawai agar tidak perlu khawatir dengan kepemimpinan baru.

“Kebijakan ada di tangan pemimpin baru, dan saya sudah menyampaikan hal ini kepada pegawai, agar mereka bisa fokus bekerja tanpa terganggu oleh perubahan ini,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf khusus kepada Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. “Jika ada hal-hal yang kurang pas selama saya memimpin, saya mohon maaf. Sebagai manusia biasa, saya menyadari banyak kesalahan. Saya berharap, dengan kepemimpinan Pak Amsakar, Batam dapat terus berkembang dan mencapai tujuannya dalam 5-10 tahun mendatang,” papar Rudi.

Rudi mengungkapkan keyakinannya bahwa Batam akan menjadi kota modern pada tahun 2045, seiring dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 7-8 persen. “Semoga dengan pertumbuhan ekonomi ini, Batam akan semakin sejahtera, dan di bawah kepemimpinan Pak Amsakar, kota ini akan lebih baik lagi,” harapnya.

Rudi mengaku, setelah tidak menjabat, pihaknya akan fokus beribadah di masjid. “Setelah ini mah ke mana tanyanya pada rumput yang bergoyang. Masjid sudah ada, umur sudah banyak, ya kita di masjid saja lah. Kalau bisa usaha ya kita usaha,” ujar dia.

“Kalau pemerintah saya tidak akan masuk kalau tidak dibutuhkan ke sana. Ibadah jadi nomor satu. Bisnis saya masih ada kalau untuk sehari-hari masih ada ya. Tugas saya sudah selesai. Sudah 10 tahun saya serahkan sepenuhnya ke Pak Amsakar.

Baca Juga: Terima Kekalahan, Muhammad Rudi Putuskan Tak Gugat Hasil Pilkada Kepri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti Fedro
Editor: Candra Gunawan

Pos terkait