Waspada Virus Mpox, KKP Batam Perketat Pintu Masuk Internasional

Monkeypox Batam
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Foto: Reuters

BATAM (gokepri) — Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Kepulauan Riau, memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk internasional guna mencegah masuknya virus Monkeypox atau Mpox.

Langkah ini dilakukan seiring dengan penetapan kembali Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Bacaan Lainnya

“Kami memperkuat pengawasan, terutama untuk perjalanan dari luar negeri,” ujar Kepala KKP Kelas I Batam, Ahmad Hidayat, Kamis 5 September 2024.

Meski hingga saat ini belum ada kasus Mpox yang ditemukan di Batam, KKP tetap waspada dan memperketat langkah pencegahan. Ahmad menegaskan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus ditingkatkan guna memastikan keamanan dan kesehatan penumpang yang datang dari luar negeri.

“Koordinasi dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit rujukan, laboratorium kesehatan masyarakat, serta pengelola pelabuhan dan bandara terus diperkuat,” katanya.

Pengawasan juga diperketat di jalur masuk internasional seperti pelabuhan dan bandara dengan mengoperasikan thermal scanner untuk mendeteksi penumpang yang menunjukkan gejala Mpox.

Selain itu, KKP Batam bekerja sama dengan Bandara Hang Nadim dan maskapai penerbangan guna memastikan penumpang yang datang dari luar negeri menjalani proses skrining kesehatan melalui portal Satu Sehat Health Pass (SSHP) dari Kementerian Kesehatan. Penumpang juga diminta untuk melakukan self-assessment terkait kondisi kesehatannya.

Baca: Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium untuk Percepat Deteksi Monkeypox

“Kami berharap dengan langkah-langkah ini, Kota Batam tetap bebas dari wabah Mpox meskipun status PHEIC sudah ditetapkan oleh WHO,” ujar Ahmad.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sejak 2023 hingga Agustus 2024, Indonesia mencatat 88 kasus Mpox, dengan 73 kasus pada 2023 dan 14 kasus pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait