Timur Tengah Memanas, Anak dan Perempuan Jadi Korban

Iran israel
Bendera Iran berdiri dekat dengan rudal, 2020. Foto: REUTERS

TEHERAN, IRAN – Lebih dari 220 orang tewas, dengan mayoritas adalah warga sipil termasuk wanita dan anak-anak, menyusul serangan Israel terhadap Iran. Kementerian Kesehatan Iran pada Minggu (15/6) melaporkan, jumlah korban luka-luka mencapai hampir 1.500 orang dalam kurun waktu kurang dari tiga hari agresi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, pada Minggu (15/6) menyatakan, “65 jam setelah agresi Israel, 1.481 orang terluka atau tewas.” Kermanpour menjelaskan via platform X, “1.277 orang dirawat di rumah sakit, dengan lebih dari 90 persen di antaranya adalah warga sipil.” Ia menambahkan, “Dari jumlah tersebut, 522 orang telah dipulangkan, dan 224 wanita, pria, dan anak-anak telah meninggal.”

Serangan Israel dimulai pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat, menyasar Teheran dan beberapa kota lain di Iran. Target serangan termasuk fasilitas nuklir serta menewaskan sejumlah komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran. Gempuran pasukan Zionis Israel dilaporkan terus berlanjut hingga Sabtu (14/6) di berbagai wilayah Iran.

Sebagai respons, Iran pada Jumat dan Sabtu lalu melancarkan beberapa gelombang serangan rudal terhadap sejumlah target di Israel. Serangan balasan ini dilaporkan menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.

Di tengah situasi tegang, kantor berita semiresmi Iran, Tasnim, pada Minggu (15/6) melaporkan penangkapan dua agen Mossad, badan intelijen Israel. Keduanya ditangkap di sebuah rumah di wilayah Savojbolagh, Provinsi Alborz, Iran utara. Mereka diduga sedang merakit bom, bahan peledak, perangkap, dan berbagai perangkat elektronik. SPUTNIK/XINHUA

Baca Juga: Perang Iran-Israel Memanas, Ekonomi Dunia Terguncang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait