JAKARTA (gokepri) – Pemerintah merealisasikan pembangunan Sekolah Rakyat yang direncanakan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sebanyak 53 unit sekolah ditargetkan rampung pada Juni 2025, sehingga siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada Tahun Ajaran 2025–2026.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjelaskan survei lokasi pembangunan Sekolah Rakyat telah dilakukan. Bersama dengan Menteri Sosial, pihaknya tengah merancang prototipe dan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Tahap 1 yang ditargetkan selesai pada Juli 2025.
“Kami sudah melakukan survei-survei di daerah yang menjadi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Bersama dengan Mensos kami tengah merancang prototipe dan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Tahap 1 yang direncanakan selesai pada bulan Juli 2025,” jelas Dody dalam keterangan resmi, Selasa (15/4/2025).
Untuk memastikan kelancaran program ini, Kementerian PU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sekolah Rakyat yang bertugas mendampingi proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan maupun renovasi Sekolah Rakyat.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan target pengadaan Sekolah Rakyat sebanyak 200 unit pada tahun ini. Rinciannya, 53 sekolah ditargetkan selesai pada Juni 2025, dan sisanya sebanyak 147 unit ditargetkan rampung pada akhir tahun. “Kami berusaha targetnya untuk tahun ini akan memulai sebanyak 200 sekolah. Tetapi yang 53 sekolah pada posisi sudah siap untuk tahun ini, hanya perbaikan-perbaikan karena memanfaatkan bangunan eksisting. Selanjutnya sisanya 147 sekolah kami harus membangun dari baru,” ujarnya.
Nantinya, Sekolah Rakyat ini akan tersebar di berbagai pulau di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Dukungan juga datang dari dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yang telah menyatakan komitmennya dalam menyukseskan penyelenggaraan program ini.
Berdasarkan spesifikasi yang ada, setiap Sekolah Rakyat akan memiliki luas lahan antara 5 hingga 10 hektare, yang akan mencakup ruang kelas untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA beserta fasilitas pendukung lainnya. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebelumnya menyampaikan bahwa perkiraan anggaran untuk pembangunan satu sekolah rakyat adalah sekitar Rp100 miliar, tergantung pada kebutuhan masing-masing lokasi. “[Anggaran] tergantung kebutuhan masing-masing lokasi, rata-rata Rp100 miliar untuk satu sekolah,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/3/2025). BISNIS.COM
Baca Juga: Kepri Bangun Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda di Dompak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News