MUNICH, Jerman (gokepri) – Dua gol Spanyol dalam tempo 5 menit di babak pertama menghadapi Prancis membawa mereka ke final Piala Eropa 2024. Remaja 16 tahun Lamine Yamal mencetak rekor.
Spanyol melangkah menuju final usai menaklukkan Prancis 2-1 dalam laga dramatis di Munich, Selasa (9/7/2024). Gol ajaib remaja sensasional Lamine Yamal dan tembakan Dani Olmo mengunci kemenangan La Roja setelah sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Randal Kolo Muani.
Baca: Spanyol vs Prancis, Pertemuan Sengit yang Kerap Jadi Penentu Juara
Yamal menorehkan sejarah dengan menjadi pemain termuda yang mencetak gol di ajang Euro atau Piala Dunia. Tendangan indah kaki kirinya pada menit ke-21 merobek jala gawang Prancis sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang legenda Brasil, Pele. Tak butuh waktu lama, Dani Olmo pada menit 25 menambah keunggulan Spanyol melalui sepakan yang sedikit berubah arah oleh Jules Kounde pada menit ke-25. Dengan hasil ini, Spanyol menjadi satu-satunya tim di Piala Eropa 2024 yang mampu memenangkan semua laga sejauh ini dengan enam kemenanangan.
Permainan Spanyol di babak pertama jauh berbeda dibanding gaya tiki-taka yang identik dengan mereka saat meraih gelar juara dunia dan Eropa di masa lalu. Tim asuhan Luis Enrique tampil menyerang dan dominan, terutama dalam 45 menit awal.
“Sangat senang bisa mencapai final,” ujar Yamal, pemain terbaik pertandingan. “Sekarang yang terpenting adalah menjuarainya. Kami sempat dalam situasi sulit, tak terduga bisa mencetak gol begitu cepat.”
“Saya ingin memasukkan bola tepat ke gawang dan berhasil melakukannya. Senang dan puas dengan kemenangan ini. Saya ingin menang, menang, dan menang!,” tambah wonderkid tersebut.
La Roja kini berpeluang meraih gelar juara Eropa keempat mereka. Lawan mereka di partai puncak yang digelar di Berlin pada 14 Juli mendatang akan ditentukan oleh pemenang antara Inggris dan Belanda yang bertanding pada 10 Juli.
Bagi Prancis, kekalahan ini menjadi antiklimaks perjalanan mereka di Euro 2024. Tim finalis Piala Dunia 2022 tersebut tampil kurang meyakinkan sepanjang turnamen. Minimnya produktivitas lini depan mereka pun terulang pada laga semifinal.
“Spanyol membuktikan bahwa mereka tim yang sangat bagus malam ini. Kami beruntung bisa membuka skor, tetapi mereka merepotkan kami karena unggul dalam penguasaan bola,” kata pelatih Prancis, Didier Deschamps.
“Malam ini, mereka menunjukkan seluruh kualitas mereka. Mungkin kami sedikit kurang fresh, yang berujung pada kesalahan-kesalahan teknis, terutama dalam membangun serangan. Kami tidak cukup sering untuk menekan ke depan,” lanjutnya.
Spanyol sejatinya nyaris unggul lebih dulu. Yamal, pemain termuda yang tampil di semifinal Euro atau Piala Dunia, mengirimkan umpan silang yang gagal disundul masuk oleh Fabian Ruiz.

Baca: Prancis Singkirkan Portugal Lewat Drama Adu Penalti, Tantang Spanyol di Semifinal
Keunggulan justru diraih Prancis pada menit kesembilan lewat skema serupa. Kylian Mbappe, yang bermain tanpa masker akibat cedera hidung, memberikan umpan silang yang diselesaikan sundulan Randal Kolo Muani.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Spanyol bangkit cepat melalui gol ajaib Yamal dan tembakan Olmo yang dibelokkan Kounde.
Prancis, yang sebelumnya hanya kebobolan sekali dalam lima pertandingan, meningkatkan tempo serangan di babak kedua. Mbappe dan Theo Hernandez sempat mengancam gawang Spanyol, namun tak berbuah gol. Tim Matador – julukan lain Spanyol – mampu meredam tekanan dan mengamankan kemenangan. REUTERS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News