Karimun (gokepri.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun mengeluarkan peringatan dini meningkatnya air pasang laut dengan ketinggian maksimum 4 meter.
Fenomena air pasang maksimum tersebut terjadi mulai 11 hingga 13 Januari 2024. Kemudian, tanggal 14 Januari mulai turun menjadi 3,9 meter, selanjutnya 15 Januari makin turun hingga 3,8 meter dan begitu seterusnya hingga 16 Januari 2024.
Sementara, di saat bersamaan intensitas hujan masih terbilang cukup banyak atau deras sehingga air yang dari daratan ke lautan terhalang sehingga disebut terjadinya banjir rob.
Informasi tersebut disampaikan Kepala BMKG Karimun, Ilham Syarief Putra kepada gokepri.com pada Sabtu, 13 Januari 2024 malam.
Kata Ilham, air pasang itu terjadi akibat adanya fenomena fase bulan baru (newmoon) yang terjadi pada 11 Januari 2024.
Ilham menjelaskan, tingginya air pasang dan terhalangnya air hujan dari daratan ke lautan hingga menimbulkan banjir rob tersebut melanda seluruh wilayah pesisir di Pulau Karimun Besar.
Namun, beberapa wilayah lain yang paling terdampak terjadinya banjir rob ini adalah Kelurahan Pamak khususnya di Pamak Laut dan di wilayah Meral.
“Kami mengimbau kepada masyarakat pesisir agar mewaspadai terjadinya banjir rob ini,” ungkap Ilham.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karimun, Dinas Sosial serta insitusi terkait lainnya terkait dampak yang ditimbulkan dari banjir rob ini.
Menurut dia, banjir rob juga menyebabkan terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Penulis: Ilfitra