Pulau Galang: Dulu Dihuni Pengungsi, Kini Disiapkan untuk Pasien Epidemi

Batam (gokepri.com) – Hari sudah menjelang petang saat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya Yudo Margono, membuka selubung papan sebuah rumah sakit yang baru dibangun. Pembukaan selubung itu menandai mulai beroperasinya Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (6/4/2020).

Sempat tertunda sekitar seminggu, rumah sakit khusus pasien virus corona ini akhirnya resmi beroperasi. Fasilitas lengkap, tim medis pun sudah siap. Namun belum ada pasien. Perlu waktu sekitar seminggu lagi bagi rumah sakit untuk melakukan penyesuaian.

“Sudah mulai beroperasi. Namun, belum ada pasien,” ujar Yudo.

Pembangunan rumah sakit ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menghadapi penyebaran wabah virus corona di Indonesia makin merajalela. Pada 2 Maret Presiden Joko Widodo mengumumkan dua pasien pertama positif Covid-19. Baru sekira 36 hari, jumlahnya naik lebih dari 1.000 kali lipat. Per Selasa kemarin, 7 April, sebanyak 2.738 orang dinyatakan positif Corona dengan pasien meninggal dunia 221 orang dan sembuh 204 orang.

Mereka tersebar di berbagai provinsi. Empat provinsi dengan kasus terbanyak di Jakarta dengan 1.369 orang, Jawa Barat 343 orang, Jawa Timur 194 orang, dan Banten 194 orang. Di Provinsi Kepri sendiri, 10 orang positif corona dan 3 orang meninggal dunia.

Terus membludaknya pasien positif corona membuat pemerintah melakukan langkah-langkah antisipasi. Ada 132 rumah sakit rujukan disiapkan. Namun, kapasitasnya terbatas, tak akan mampu menampung pasien dalam jumlah besar.

Pada 3 Maret 2020, Presiden Jokowi memutuskan membangun satu rumah sakit khusus untuk penyakit menular yang punya daya tampung besar. Presiden memilih eks pengungsi Vietnam di Pulau Galang sebagai lokasinya.

Lokasi calon rumah sakit corona di Pulau Galang dinilai strategis, dapat diakses melalui jalur darat, laut, dan udara. Lokasi rumah sakit dekat dermaga, jauh dari permukiman warga sehingga tidak ada risiko penularan, tersedia jaringan listrik dan air, serta terdapat bangunan bekas rumah sakit Vietnam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *