Batam (gokepri.com) – Penggusuran Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3/2020) berlangsung rIcuh. Sebanyak 8 anggota Satpol PP Kota Batam luka parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
“Sebanyak 8 orang anggota dibawa ambulance untuk mendapatkan pertolingan medis, karena terluka dan berdarah,” ucap Kabid Tramtib Satpol PP Kota Batam, Imam Tohari di lokasi penggusuran.
Imam menceritakan, pengusuran awalnya berjalan lancar dan tidak ada ricuh. Namun tiba-tiba ada ibu-ibu yang melempari para petugas dengan batu, pasir, dan kayu. Bahkan juga ada anggota Satpol PP yang ditampar warga.
Sebanyak 8 anggota Satpol PP yang dilarikan ke rumah sakit itu karena ada yang kena lempar kepalanya, tangan, dan kakinya terluka. Padahal sebelum dilakukan penggusuran, sudah ada pemberitahuan dan pasar itu tidak boleh ditempati lagi.
“Tadi para petugas sudah menghindar, tapi malah terus dilempari hingga terjadi kejar-kejaran. Kalau warga tadi tidak memancing maka ricuh tidak akan terjadi,” ujar Imam.
Menurut Imam, penggusuran itu adalah yang keempat kalinya, sebab yang ketiga kalinya sempat tertunda karena pemagaran. Oleh karenanya pengusuran itu kembali dilanjutkan hari ini, sebab pasar itu adalah aset pemerintah.
Pasar induk ini harus dipagar lagi, karena besi-besi yang ada di pasar induk itu sudah diambil oleh warga. Kemudian didalam pasar induk itu dibangun lagi dan ditempati oleh oknum-oknum, bahkan yang dibagian paritnya dibangun lagi kios-kios.
“Kios-kios yang dibangun oleh oknum itu bukan untuk ditempatinya, tapi malah disewakan Rp6-7 juta per kios. Oknum itu kebanyakan bukan pedagang, ada juga yang dipakai oleh korban tanah longsor di belakang pasar tersebut,” ungkapnya.
Pengusuran itu dilakukan oleh ratusan tim terpadu Kota Batam. Selain Satpol PP, juga turun tim dari Ditpam BP Batam, TNI, Polri dan Dishub Kotam.