BATAM (gokepri) – Indonesia segera memiliki Kampung Haji di Arab Saudi. Proyek ini digagas pemerintah untuk menekan biaya sekaligus memperbaiki pelayanan bagi jemaah haji dan umrah.
Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, menyebut pembangunan itu terobosan besar agar Indonesia lebih mandiri dalam mengatur layanan jemaah. “Dengan memiliki tempat sendiri, kita bisa atur lebih efisien, terutama untuk lansia,” ujarnya di Batam, Minggu, 22 September 2025.
Saat ini lahan untuk Kampung Haji sudah tersedia dan perizinan tengah diproses. Pemerintah juga menyiapkan tim khusus yang segera kembali ke Arab Saudi. “Instruksi Presiden sudah keluar untuk menunjuk kementerian terkait,” kata Romo.
Pembangunan fisik ditargetkan dimulai akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan. Kompleks tersebut dirancang untuk jangka panjang dengan kapasitas menampung 300 ribu sampai 500 ribu jemaah. Selain untuk musim haji, fasilitas ini juga bisa dimanfaatkan jemaah umrah Indonesia dan berpotensi disewakan ke negara lain.
“Sekali bangun, kita rancang untuk jangka panjang. Bisa menampung hingga 500 ribu jemaah,” ucap Romo.
Pemerintah menyiapkan dua lokasi strategis. Pertama, lahan 50 hektare di kawasan Cabal Umar yang ditawarkan oleh MBZ. Kedua, lahan 38,6 hektare milik Paku Buwono X yang letaknya lebih dekat dengan Masjidil Haram. “Tanah milik Paku Buwono X sudah sah di pengadilan dan diakui pemerintah Arab Saudi sebagai milik Indonesia,” kata Romo.
Proyek ini diharapkan menjadi pusat layanan haji dan umrah yang lebih manusiawi, efisien, serta sejalan dengan visi diplomasi pelayanan haji Indonesia ke depan.
Baca Juga: Prabowo Berencana Bangun Kampung Indonesia di Arab Saudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
