Batam (gokepri.com) – Pemerintah Indonesia berencana mengubah sebuah bangunan di Pulau Galang, Kota Batam, menjadi rumah sakit khusus penanganan penyakit menular. Pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) juga bakal ditempatkan di sana.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
“Saya tidak membangun, tapi karena fasilitas sudah ada, lama tidak digunakan, akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat. Kita memiliki Pulau Galang, kemudian Natuna, sehingga ada pilihan, tidak semua dibawa ke satu tempat di Pulau Sebaru,” ujar Jokowi.
Pulau Sebaru diketahui menjadi tempat observasi bagi ratusan kru kapal Dream World dan Diamond Princess. Sementara Natuna juga sempat menjadi tempat observasi bagi 238 WNI dari Wuhan, China.
Jokowi mengatakan renovasi gedung untuk rumah sakit khusus ini diperlukan agar ada fasilitas mumpuni untuk menangani pasien terjangkit penyakit infeksi. Salah satunya virus corona.
Meski saat ini sudah ada sekitar 132 rumah sakit yang siap menangani pasien dengan penyakit infeksi, Jokowi menegaskan pemerintah tetap membutuhkan rumah sakit khusus.
“Saya ingin ada fasilitas yang memang betul-betul siap setiap saat. Negara kita ini sangat luas sekali, sehingga kita harapkan pada titik-titik tertentu memiliki (rumah sakit khusus),” katanya.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Kepri mengimbau masyarakat tidak panik, meski saat ini Kepri status waspada penyebaran virus corona. Masyarakat diminta proaktif untuk melapor ke seluruh puskesmas yang ada di Kepri, apabila mengalami demam, batuk, sakit tenggorakan dan atau sesak nafas.
Selain itu, masyarakat Kepri juga dapat mengkonsultasikannya melalui on call atau di telepon 0813 7879 0002 untuk Dinas Kesehatan Kepri atau 0817 7781 5333 untuk Dinas Kesehatan Batam. Selain itu, masyarakat Kepri juga bisa mengkonsultasikannya ke KKP Batam di 0813 7886 7771, BTKL-PP Batam 0813 7289 4521 serta Biddokkes Polda Kepri 0813 6790 9906.
“Jadi jika masyarakat Kepri benar-benar terkena Corona, penjemputan bisa dilakukan dengan ambulans sehingga membuat warga lebih steril dan tiba di fasilitas kesehatan tanpa berpotensi menulari yang lain,” jelas Kepala Dinkes Kepri Tjetjep Yudiana. (nana)