BATAM (gokepri) – BP Batam akhirnya berhasil menyelesaikan persoalan layanan penumpang kapal Pelni. Mulai 8 Desember 2024, penumpang naik dan turun KM Kelud di Terminal Bintang 99, Batu Ampar, dengan fasilitas aman dan nyaman. Terminal penumpang tak lagi berada dekat dengan tempat bongkar-muat peti kemas.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menyebut Pelabuhan Bintang 99 sebagai solusi atas tantangan layanan penumpang yang terus meningkat. “BP Batam ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat pengguna Kapal Pelni. Aktivitas naik-turun penumpang harus lebih manusiawi, nyaman, dan aman,” ujar Rudi pada Senin, 9 Desember 2024.
Ia menegaskan BP Batam berkomitmen merespons perkembangan ekonomi regional dan nasional melalui pembenahan sarana pendukung sesuai standar. Salah satu langkah penting adalah pengembangan pelabuhan penumpang.
“Batam harus menjadi destinasi unggulan investasi di Indonesia. Fasilitas kepelabuhanan yang modern menjadi daya tarik utama,” kata Rudi. Menurutnya, pembangunan infrastruktur bertujuan mendorong ekonomi terus bergerak dan memberikan kesejahteraan maksimal bagi masyarakat.
Baca Juga:
Pelabuhan Bintang 99 Persada Sambut 1.000 Penumpang Perdana KM Kelud
Pengembangan Terminal Bintang 99 Persada ini merupakan bagian dari Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Batam yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 77 Tahun 2009. Prosesnya sempat berjalan lambat sebelum dipercepat di era Muhammad Rudi sebagai Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam.
Pemindahan tempat sandar Kapal PELNI ke Terminal Bintang 99 juga menjadikan kawasan pelabuhan ini sebagai pusat mobilisasi logistik dan transportasi yang lebih maksimal. Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), yang menekankan pentingnya tata kelola pelabuhan profesional, efisien, dan berintegritas.
“Pelabuhan adalah pintu gerbang negara. Tata kelola yang baik harus memberikan kepastian layanan dan kemudahan bagi pengguna transportasi laut,” ujar Rudi. Ia memastikan BP Batam bersama instansi terkait akan terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Rudi berharap manfaat dari pengembangan ini bisa dirasakan masyarakat, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. “Langkah ini kami lakukan untuk memastikan pelayanan terbaik bagi semua,” tutupnya.
Baca Juga:
Pengelolaan Pelabuhan Batu Ampar Ditargetkan Setara Singapura
Diberitakan, setelah mengalami penundaan, KM Kelud akhirnya resmi bersandar di Terminal Bintang 99 Persada pada Minggu, 8 Desember 2024, pagi. Kapal yang dinakhkodai oleh Kapten Herman membawa lebih dari seribu penumpang. Penyandaran berlangsung lancar dan tepat sesuai jadwal kedatangan.
Debarkasi penumpang disambut dengan upacara seremonial. Tabuhan kompang mengiringi pengalungan bunga kepada kru dan penumpang yang pertama kali tiba di pelabuhan baru ini.
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat daerah. Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Komisaris Utama PT Pelni (Persero) Cabang Batam Muhammad Awaluddin, serta perwakilan dari PT Bintang Sembilan Sembilan Persada, KSOP Khusus Batam, KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam, dan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau turut hadir.
Pemindahan pelabuhan ini ditetapkan setelah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam mengeluarkan instruksi kepada PT Pelni (Persero) Cabang Batam. Keputusan ini diambil setelah serangkaian uji coba, termasuk sandar-lepas, olah-gerak, dan simulasi embarkasi-debarkasi, berjalan aman dan tanpa hambatan.
“Alhamdulillah, KM Kelud yang pagi ini bersandar di Pelabuhan Bintang Sembilan Sembilan berjalan lancar tanpa kendala,” ujar Kabid Gakum KSOP Khusus Batam, Yuzirwan Nasution.
Pemindahan ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Langkah tersebut juga mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
“Untuk Nataru, Pelni telah menyiapkan tiga kapal per minggu. Kapal-kapal ini akan melayani rute Jakarta, Batam, dan Belawan,” jelas Yuzirwan.
PT Bintang 99 Persada dianggap berhasil mempersiapkan fasilitas pendukung kegiatan sandar-lepas di dermaga. Ruang tunggu pelabuhan juga telah dilengkapi infrastruktur sesuai standar. Penumpang menyambut baik perubahan ini. Mereka mengaku lebih nyaman dengan fasilitas yang tersedia.
“Pelabuhannya lebih representatif dibandingkan sebelumnya. Lebih rapi dan teratur,” ujar Assoc. Prof. Suswanto Ismadi Megah, Dekan FKIP Unrika sekaligus penumpang KM Kelud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News