Pabrik AirTag Apple di Batam Jalan Terus

Pabrik AirTag Apple
Apple AirTag. Apple akan membangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau. Foto: Bloomberg

JAKARTA (gokepri) – Pabrik AirTag Apple di Batam dipastikan tetap dibangun. Kementerian Investasi/BKPM meyakini pasar utamanya bukan Amerika Serikat, sehingga tak terpengaruh tarif Trump.

Kepastian ini disampaikan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Nurul Ichwan menyatakan produk AirTag yang akan diproduksi di Batam memiliki target pasar bukan ke Amerika Serikat. “Target market-nya menurut saya bukan untuk Amerika Serikat. Karena kalau dia dibikin di Indonesia kemudian market ke Amerika, logistiknya mahal,” kata dia.

Ia meyakini meski potensi pasar dari AirTag yang diproduksi dalam negeri kecil ke pasar AS, potensi ekspor ke negara selain Amerika Serikat masih besar. “Saya rasa market di luar Amerika masih sangat besar untuk bisa di-supply dengan produk yang dari Batam,” tambahnya.

Lebih lanjut, Nurul Ichwan menyatakan perusahaan tersebut juga sudah melakukan pembelian lahan di Batam yang nantinya akan dijadikan sebagai lokasi pabrik manufakturnya. Bahkan, salah satu petinggi Apple juga sudah menyatakan komitmen kuat untuk membangun pabrik di Indonesia. “Salah satu board dari direkturnya sudah ketemu juga sama Pak Menteri Rosan, dan dia menjamin bahwa untuk AirTag itu pasti akan dibangun di Indonesia,” ujarnya.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani sebelumnya menyatakan pabrik vendor Apple sudah mulai dibangun di Batam. Vendor ini ditargetkan akan menyuplai 65 persen kebutuhan AirTag di seluruh dunia.

Menurut Rosan, investasi ini bernilai 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp16 triliun, dengan potensi penciptaan lapangan kerja hingga 2.000 orang. Investasi itu akan terus didorong hingga bisa mencapai 10 miliar dollar AS, dan pabrik vendor itu ditargetkan rampung pada awal 2026.

Ancaman tarif importasi sebesar 25 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menuntut Apple memindahkan produksi iPhone ke AS, memang menjadi perhatian global. Dilansir dari Tech Crunch, pernyataan ini muncul beberapa hari setelah mitra manufaktur utama Apple, Foxconn, mengumumkan investasi sebesar 1,5 miliar dollar AS untuk memperluas operasinya di India. Apple sendiri berupaya memindahkan sebagian produksi perangkat kerasnya ke India, menyusul ketidakpastian hubungan dagang antara AS dan China selama masa kepresidenan Trump. CEO Apple Tim Cook bahkan menyatakan mayoritas iPhone yang dijual di AS ke depannya akan berasal dari India. ANTARA

Baca Juga: Batam Sambut Pabrik Apple di Kawasan Industri Tunas Kabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait