BATAM (gokepri) – BP Batam menertibkan bangunan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Tembesi untuk menjaga kualitas air baku. Penertiban ini dipimpin langsung oleh Anggota Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Rabu (25/6).
Penertiban ini menyasar beberapa titik di kawasan nursery Tembesi yang dinilai mengancam kualitas air Waduk Tembesi. Ariastuty menegaskan penertiban ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Batam.
“Sesuai Peraturan Kepala BP Batam Nomor 36 Tahun 2017, BP Batam bisa memberikan izin UMKM untuk memanfaatkan ROW jalan sebagai nursery,” ujar Ariastuty. “Namun, kami menemukan sejumlah titik yang pemanfaatannya tidak sesuai perjanjian dan berpotensi menurunkan kualitas air baku.”
Waduk Tembesi memiliki kapasitas 56,82 juta meter kubik dan menghasilkan air bersih 600 liter per detik.
Ariastuty meminta Direktorat Pembangunan Infrastruktur berkoordinasi dengan direktorat terkait untuk melakukan plotting ulang titik koordinat kawasan nursery*. “Kemudian mendata dan menertibkan bangunan yang tidak sesuai ketentuan dalam satu bulan ini,” tegasnya.
Dalam pertemuan dengan Ketua LPM Kelurahan Tembesi, Panji, BP Batam juga menawarkan solusi bagi para pelaku usaha nursery. Mereka diajak pindah ke Kawasan Agribisnis Sei Temiang agar bisa menjalankan usaha di lokasi yang sesuai peruntukan.
“Kami berkewajiban menjaga DTA. Namun, kami tidak ingin para petani tanaman hias kehilangan mata pencaharian mereka,” kata Ariastuty. Ia berharap solusi ini bisa diterima agar pelayanan air bersih di Batam tetap terjaga.
Dalam pertemuan itu hadir Direktur Pengendalian Pengelolaan Lahan, Pesisir, dan Reklamasi Denny Tondano, serta Direktur Badan Usaha SPAM, Fasilitas, dan Lingkungan Iyus Rusmana.
Baca Juga: Jaga Kualitas Air, BP Batam Tertibkan Bangunan di Waduk Tembesi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
