Batam (gokepri) – Keberadaan mangrove tak cuma untuk pencegahan abrasi pesisir dan penghijauan, tapi juga metode mereduksi emisi karbon. Di Batam, pelestarian mangrove banyak diinisiasi swasta bersama organisasi nonprofit.
Penanaman pohon termasuk mangrove menjadi salah satu opsi terbaik dalam menekan dampak krisis iklim di dunia. Tingginya konsentrasi emisi karbon di atmosfer perlu direduksi oleh kemampuan alamiah pepohonan dalam menyerap senyawa berbahaya ini. Pepohonan menjadi solusi efektif karena menyerap emisi karbon dalam durasi relatif singkat dan berdampak signifikan bagi lingkungan.
Baca Juga:
- Hari Bumi 2024: Citramas Tanam 1.000 Mangrove dan 20 Bibit Pohon
- Wartawan Tanam 50 Ribu Mangrove, Menteri LHK Apresiasi PWI Kepri
Inisiatif datang dari PT Cladtek Bi-Metal Manufacturing bersama Akar Bhumi Indonesia. Mereka berkolaborasi menanam 1.000 bibit mangrove di Hutan Lindung Pancur, Tanjung Piayu, Batam, Selasa (30/4). Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya pelestarian lingkungan, pencegahan abrasi, dan menahan laju emisi karbon di wilayah pesisir Batam.
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan diskusi bersama Akar Bhumi terkait pengelolaan dan manfaat hutan mangrove bagi lingkungan. Relawan dari Cladtek kemudian bahu membahu menanam seribu bibit mangrove dan membersihkan area pesisir di sekitar lokasi penanaman.
ESG & Sustainability Manager Cladtek, Bionolla Shandiana, mengungkapkan penanaman ini merupakan langkah awal dalam komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan. “Harapan kedepannya, jika proses monitoring berjalan lancar, akan ada penanaman pohon kedua ribu, tiga ribu dan seterusnya,” ujarnya.
Cladtek, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perpipaan, cladding CRA, dan komponen aksesori untuk industri minyak dan gas, melihat hutan mangrove sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. “Berdasarkan studi, pohon mangrove memiliki kontribusi besar untuk mengurangi emisi karbon, dan itu salah satu fokus utama Cladtex,” kata Nola, sapaan akrabnya.
Cladtek tidak hanya berfokus pada penanaman mangrove, tetapi juga memiliki visi jangka panjang untuk beralih ke energi yang lebih bersih, seperti solar panel energi. “Dengan beralih ke energi bersih, Cladtek ingin berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon sebesar 30 persen pada tahun 2030,” ujar Nola.
Dalam penanaman mangrove kali ini, Cladtek menggandeng berbagai pihak, termasuk Akar Bhumi Indonesia, Job Tomori, DLHK, KPHL, dan Kecamatan Sei Beduk. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian lingkungan di Batam.
Pendiri Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan, menjelaskan Cladtek akan turut melakukan pemeliharaan bibit yang telah ditanam selama satu tahun. Ia berharap pemeliharaan ini dapat dilanjutkan hingga lima tahun ke depan, sampai bibit mangrove menjadi pohon dewasa.
Sepanjang tahun 2024, Akar Bhumi Indonesia telah menanam kurang lebih 2.670 bibit pohon mangrove. Hendrik menyampaikan penanaman dilakukan bersama berbagai pihak, seperti pelajar, wisatawan mancanegara, dan perusahaan.
Menurut data DLHK dan KLHK, kerusakan hutan di Batam, baik hutan darat maupun hutan laut, mencapai 47 persen. Namun, Akar Bhumi memperkirakan kerusakannya lebih besar dari angka tersebut. “Kalau kami sendiri melihat, pasti lebih di angka segitu,” jelas Hendrik.
Kerusakan hutan mangrove di Batam diprediksi mencapai 50 persen. “Kalau mangrove sendiri DLHK klaim 30 persen, kalau kami bilang 50 persen. Karena seperti yang kita lihat, ini kayak hijau padahal di dalamnya kosong,” jelas Hendrik sambil menunjuk hutan mangrove di belakangnya.
Meski demikian, Hendrik optimistis kualitas hutan mangrove di Hutan Lindung Pancur telah lebih baik berkat upaya rehabilitasi dan konservasi yang dilakukan bersama Akar Bhumi Indonesia.
Hendrik menekankan bahwa kerusakan lingkungan di Batam bukan hanya terjadi karena penegakkan hukum yang lemah, tetapi juga karena kurangnya pengetahuan dan ketidakpedulian masyarakat.
“Dengan program ini, kami berharap teman-teman ini kampanye, teman-teman jurnalis juga menyampaikan apa yang terjadi di sini, apa upaya yang dilakukan itu akan men-trigger masyarakat, semua pihak dalam upaya perlindungan lingkungan hidup, khususnya mangrove karena itu bagian integral dengan pulau-pulau kecil,” pungkasnya.
Penanaman mangrove oleh Cladtek dan Akar Bhumi Indonesia merupakan langkah positif dalam upaya pelestarian lingkungan di Batam. Diharapkan kolaborasi ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain diĀ Google News
Penulis: Muhammad Ravi