Batam (Gokepri.com) – Indeks Kebebasan Pers (IKP) Provinsi Kepri turun menjadi peringkat 12 dari 34 Provinsi di Indonesia dari tahun sebelumnya yang menempati posisi peringkat 1 berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dewan Pres.
Menyikapi hal itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyebut ada beberapa indikator yang menyebabkan indeks kebebasan pers menurun salah satunya dilihat dari persepsi gender.
“Faktornya belum ada berita-berita tentang gender. Kesetaraan gender maka teman-teman banyak mengeksplor itu walaupun programnya kurang, ya tak masalah,” kata Ansar baru-baru ini.
Terkait disabilitas, sebab beberapa media dan Pemerintah kurang mengangkat hal yang demikian.
“Maka kita ada ada seperti KONI yang disabilitas kita dukung. Kalau mereka ikut kegiatan PON di Papua, kita dorong dengan anggaran dan perlindungan anak juga,” katanya.
Selanjutnya yang mempengaruhi nilai IKP soal kekerasan pers dan lainnya. Hal ini yang menurut Ansar ikut mempengaruhi nilai IKP serta peran pemerintah daerah yang minim dalam melakukan pembinaan dan peningkatan jurnalistik kepada awak media.
“Beritanya sudah sampai nasional,” katabya
Menurut dia media massa punya tanggungjawab untuk mendorong dan mengingatkan pemerintah agar pemberitaan bisa di eksplor kembali.
“Jawa Barat juga turun sampai ke-14. Ini akan jadi bahan evaluasi kami, kami kan tidak ada intimidasi kepada insan pers,” katanya.
Penulis: Engesti