Imbas Virus Corona, Tour de Bintan Ditunda

Para peserta dari domestik dan mancanegara di event Tour de Bintan 2019.

Bintan (gokepri.com) – Tour de Bintan, ajang balap sepeda tingkat internasional yang semula dijadwalkan pada 27-29 Maret ditunda. Penundaan balap sepeda yang biasa diikuti peserta mancanegara itu disebabkan makin mewabah dan naiknya status epidemi Covid-19 di Indonesia menjadi pandemi Corona Virus (Covid-19).

Pengumuman penundaan disampaikan langsung pihak event organizer Tour de Bintan, Meta Sport. Saat ini penyelenggara sedang mencari jadwal baru untuk kemungkinan menggelar ajang tersebut di akhir tahun 2020.

Bacaan Lainnya

“Dengan berat hati saya sampaikan bahwa acara tersebut akan ditunda karena perkembangan terkini Covid-19, sesuai saran yang kami terima dari otoritas terkait,” kata CEO Meta Sport, Nathalie Marquet dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3/2020).

Nathalie mengaku memahami kekecewaan peserta yang telah mendaftar untuk berlomba. Apalagi mereka telah melakukan banyak pelatihan selama persiapan.

Menurutnya, tim telah bekerja tanpa lelah, bertekad untuk memberikan acara yang berkesan dan aman untuk para peserta ajang tahunan tersebut.

“Mengingat situasi sekarang, kita akan mengarahkan fokus ke penjadwalan ulang acara,” sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengaku optimis untuk menggelar Tour de Bintan, di tengah kekhawatiran penyebaran wabah virus corona. Event ke-10 berstatus Gran Fondo World Series Union Cycliste Internationale (UCI) ini menghadirkan lima nomor dengan venue berbeda.

Hari pertama pada Jumat (27/3/2020) untuk Individual Time Trial sepanjang 175 Km dilaksanakan di Plaza Lagoi, Bintan. Hari kedua pada Sabtu (28/3/2020) di Simpang Lagoi, Bintan diselenggarakan Gran Fondo Classic 146 Km dan Gran Fondo Challenge 85 Km. Hari ketiga pada Minggu (29/3/2020) untuk Gran Fondo Century 108 Km dan Gran Fondo Discovery 55 Km di Bintan Lagoon Resort.

Tahun sebelumnya, Tour de Bintan diminati peserta domestik sampai mancanegara dengan jumlah peserta mencapai 1.116 nama dari 48 negara. (nana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *