BATAM (gokepri.com) – Menjelang perayaan Imlek, ikan dingkis menjadi komoditas yang paling dicari masyarakat Tionghoa di Batam. Ikan yang memiliki makna keberuntungan dalam tradisi Imlek ini harganya bisa melonjak saat mendekati perayaan Tahun Baru China.
Kepala Dinas Perikanan Batam, Yudi Admajianto, mengatakan ikan dingkis sangat diminati masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek. Perairan sekitar Batam, seperti Belakang Padang, Pulau Buluh, dan Galang, dikenal sebagai habitat ikan dingkis dengan kualitas terbaik.
“Menjelang Imlek, ikan dingkis selalu dicari. Beberapa lokasi di Batam seperti Belakangpadang, Pulau Kasu, Moco, Galang, dan Galang Baru menjadi pusat penangkapan. Cuaca dan keberuntungan sangat mempengaruhi, karena tidak semua ikan dingkis bisa masuk ke kelong,” jelas Yudi pada Selasa (21/1/2025).
Baca Juga: Rayakan Imlek Meriah di HARRIS Resort Barelang, Cek Promonya
Yudi mengatakan para nelayan sudah mulai memasang perangkap untuk menangkap ikan dingkis. Namun, mereka sedikit terkendala dengan ancaman buaya yang lepas dari penangkaran PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), yang dapat membahayakan nelayan.
Meski demikian, permintaan masyarakat tetap tinggi, karena ikan dingkis hanya muncul dalam jumlah banyak sekali setahun, menjelang Imlek.
“Mudah-mudahan tahun ini tangkapan ikan dingkis melimpah dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Harganya memang cukup mahal, terutama menjelang Imlek bisa mencapai Rp400 ribu per kilogram,” kata Yudi.
Saat ini, harga ikan dingkis di pasar masih stabil, namun diperkirakan akan naik tajam seiring dengan tingginya permintaan menjelang perayaan Imlek.
Ikan dingkis dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran dalam tradisi etnis Tionghoa di Kepri, sehingga selalu dinantikan setiap tahunnya. Meskipun harganya mahal, permintaan tetap tinggi dan stok sering cepat habis karena masyarakat ingin merayakan Imlek dengan penuh makna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News