Batam (gokepri.com) – Dengan menjamurnya gerai Indomaret dan Alfamart di Kota Batam saat ini menjadi perhatian khusus DPRD Kota Batam, sebab ancamannya sangat dirasakan oleh para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Ketua DPRD Kota Batam Nuryato, mengatakan terkait hal tersebut diminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk tidak lagi mengizinkan penambahan gerai Indomaret dan Alfamart di Kota Batam.
Pemko Batam harus ada keberpihakan kebijakannya kepada masyarakat, yakni kepada usaha menengah ke bawah, sebab dampak dari menjamurnya gerai Indomaret dan Alfamart itu sangat dirasakan oleh masyarakat Batam.
“Dengan menjamurnya gerai Indomaret dan Alfamart, usaha menengah ke bawah banyak mati suri, bahkan mati benaran dan tutup habis,” ucap Nuryanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Forum Pengusaha Pribumi Indonesia (FORPPI) dan Pemko Batam, Senin (22/6/2020) kemarin.
Ditegaskan Nuryanto, izin dari Indomaret dan Alfamart harus dievaluasi oleh Pemko Batam. Selain itu keberpihakan pemerintah dalam hal ini untuk memfasilitasi, membantu dan membina para UKM dengan membangun kerja bisnis bersama antara Indomaret, Alfamart dengan UKM.
Agar mendapatkan istilah simbiosis, yakni produk UKM bisa dijual juga di gerai Indomaret dan Alfamart, supaya ada kerjasama yang baik dan itu menjadikan persyaratan-persyaratan perizinan Pemko kepada pelaku waralaba. Di samping itu, ada kehidupan bersama antara pelaku usaha besar dengan yang kecil dan itu adalah suatu bentuk pemerintah dalam melindungi usaha masyarakat kecil dan menengah.
“Dalam waktu dekat ini kita juga akan melakukan RDP lanjutan yang akan dihadirkan langsung pihak Indomaret dan Alfamart. Harapan kita memang semua pelaku usaha sama-sama hidup, jangan ada satu hidup dan satu mati,” tuturnya. (wan)