BATAM (gokepri) – Menjelang Lebaran, Disperindag Batam memastikan distribusi gas elpiji subsidi 3 kg lancar. Masyarakat diimbau tidak melakukan panic buying karena kuota mencukupi.
Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, mengatakan kuota gas elpiji 3 kg untuk wilayah Batam masih terkontrol, meskipun ada pengurangan. Dari 50.852 metrik ton (MT) yang diajukan, hanya 43.310 MT yang disetujui, sehingga terdapat selisih 7.542 MT.
“Masih aman, semua terkendali. Belum ada laporan juga kalau masyarakat sulit mendapatkan gas elpiji,” kata Gustian, Sabtu, 22 Maret 2025.
Harga gas elpiji 3 kg masih diberlakukan Rp21.000, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan tahun lalu. “Berdasarkan data, konsumsi gas 3 kg di satu rumah tangga mencapai tiga tabung,” ujarnya. Ia memastikan dengan kuota lebih dari 16 juta tabung gas elpiji 3 kg, pasokan cukup dan tidak akan terjadi kekurangan atau kelangkaan. “Kecuali faktor alam atau kerusakan di sumber yang menghambat distribusi gas ke Batam,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Batam memastikan distribusi gas elpiji subsidi 3 kg lebih terkontrol setelah kuota tahun 2025 berkurang. Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, menyatakan dengan terbatasnya kuota, pemerintah harus memperketat distribusi agar gas subsidi ini benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
“Kami akan melakukan pendataan yang lebih akurat dan membentuk tim pengawasan agar elpiji 3 kg tidak disalahgunakan atau jatuh ke tangan yang tidak berhak,” ujar Jefridin dalam sosialisasi elpiji subsidi 3 kg di Aula Engku Hamidah, Kantor Wali Kota Batam, Kamis (20/3/2025).
Pemko Batam melalui Disperindag juga mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat serta perangkat RT/RW untuk memastikan subsidi dimanfaatkan dengan bijak. “Pemerintah juga akan melakukan evaluasi berkala terhadap distribusi elpiji subsidi ini. Kami ingin memastikan akses energi yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu,” tambahnya. Selain pengawasan, Pemko Batam menggandeng agen dan pemilik pangkalan elpiji untuk mendukung distribusi yang lebih transparan.
Jefridin menegaskan partisipasi aktif semua pihak sangat diperlukan agar tidak terjadi kelangkaan atau lonjakan harga akibat penyalahgunaan distribusi. “Kami ingin memastikan elpiji subsidi bisa dinikmati secara adil dan merata oleh masyarakat Batam. Dengan sistem yang lebih ketat, diharapkan tidak ada lagi penyimpangan dalam penyaluran,” pungkasnya. Sosialisasi ini diikuti oleh lurah se-Kota Batam, agen, serta pemilik pangkalan gas elpiji di Batam.
Baca Juga: Batam Pilot Project Jargas, Kota Tanpa Subsidi Elpiji 3 Kg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News