Dinkes Lingga Catat Peningkatan Kasus HIV Sepanjang 2024

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Lingga, Wirawan Trisna Putra. Foto: Gokepri.com/Jamariken Tambunan

LINGGA (Gokepri.com) – Jumlah pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, terus bertambah. Hingga Desember 2024, tercatat ada 37 kasus HIV di wilayah ini. Jumlah ini meningkat dari 34 kasus pada tahun 2023.

Data ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Lingga, Wirawan Trisna Putra.

“Dalam satu tahun terakhir, ada penambahan 3 kasus baru sehingga totalnya mencapai 37 kasus. Namun, kami bersyukur tidak ada kasus meninggal dunia akibat HIV di Lingga pada tahun ini,” ungkap Wirawan, Selasa 3 Desember 2024.

Baca Juga: Penderita HIV/AIDS di Batam Masih Tertinggi di Kepri

Wirawan menjelaskan bahwa HIV dapat menyebar melalui berbagai cara, terutama melalui hubungan seksual berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan pelindung (kondom). Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui ibu ke bayi selama kehamilan, proses melahirkan, atau menyusui.

Kemudian juga berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV, seperti pada pengguna narkoba suntik, kemudian seks oral, terutama jika terdapat luka di mulut, gusi berdarah, atau luka genital.

Ia menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko yang dapat memicu penyebaran virus ini.

“Pencegahan terbaik adalah dengan menghindari hubungan seksual berisiko, tidak berbagi jarum suntik, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan,” tambahnya.

Dinkes-PPKB Lingga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV di wilayah ini. Selain itu, ia berharap masyarakat Lingga semakin peduli dan sadar akan pentingnya pencegahan serta deteksi dini.

“Kami berharap angka kasus HIV dapat ditekan seminimal mungkin melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait