Batam (gokepri.com) – Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak setuju dengan rencana PT Adhya Tirta Batam (ATB) melakukan peggiliran distribusi air kepada pelanggan. ATB diminta membatalkan rencana tersebut, karena air baku waduk Duriangkang dinilai masih tersedia dalam jumlah cukup.
ATB sendiri sudah menyiapkan skenario penggiliran distribusi air akibat kondisi air baku di waduk Duriangkang nyaris menyentuh dasar waduk. Kondisi waduk yang melayani sekitar 21 ribu pelanggan di Tanjungpiayu dan sekitarnya ini sudah mencapai minus 3,38 meter dari permukaan bangunan pelimpah. Jika level air turun 2 centemeter lagi, maka instalasi pengolahan air (IPA) Tanjungpiayu akan berhenti beroperasi dan berdampak pada ratusan industri.
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan mendorong ATB melakukan langkah-langkah praktis untuk perbaikan sistem pengambilan air baku mereka di Waduk Duriangkang. Hal itu seharusnya sudah bisa dilakukan ATB yang menyandang predikat sebagai operator air minum terbaik dan mengklaim sudah punya teknologi mutakhir SCADA untuk distribusi air.
“Seharusnya mereka sudah melakukan upaya perbaikan sistem pengambilan air baku tersebut jauh hari sebelumnya dan mengatur pendistribusian air sedemikian rupa untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat Batam,” tegasnya.
BP Batam, lanjut Binsar, akan mengevaluasi setiap saat terkait kondisi ketersediaan air baku di Waduk-waduk, khususnya waduk Duriangkang.
Pihaknya juga akan menyampaikan informasi saat yang tepat bagi ATB untuk dapat melakukan pengambilan air baku sesuai skema tertentu yang berbeda dengan kondisi saat ini.
“Intinya kondisi saat ini masih normal, artinya belum ada pengurangan pengambilan air,” katanya. (r)