Banyak Kasus Bunuh Diri di Jembatan Barelang, Rudi: Tingkatkan Iman

KKML Batam
Kepala BP Batam Muhammad Rudi. Foto: BP Batam

BATAM (gokepri.com) – Walikota sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi buka suara terkait maraknya kasus bunuh diri di Jembatan Barelang Batam, Kepulauan Riau.

Rudi meminta masyarakat untuk meningkatkan iman karena iman yang baik mampu mencegah dari perbuatan yang tidak diinginkan. Selain itu persoalan pemicu lain seperti ekonomi juga berpengaruh

“Saya kira meningkatkan keimanan dulu lah ya. Semua ini, kan, karena iman. Iman secara agama. Ekonomi mungkin kita mengkaji kembali,” ujarnya Rabu 24 Juli 2024.

Baca Juga: Jembatan Barelang Diruqyah Cegah Jadi Lokasi Bunuh Diri

Ia mengaku, telah melakukan antisipasi atau meminimalisir kasus tersebut, Rudi mengatakan ia masih menunggu laporan dari perangkat kecamatan dan kelurahan.

“Katanya sudah dirukiah. Sudah dirukiah ya,” katanya sambil bercanda.

Untuk informasi, sudah tujuh kali kasus bunuh diri terjadi sepanjang Januari sampai Juli 2024 ini. Kasus pertama terjadi 4 Februari, dilakukan CY di Jembatan II (Nara Singa) Barelang. Untungnya CY berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.

Kasus kedua terjadi di 12 Mei, dilakukan MM, 20 tahun, yang meloncat dari Jembatan I (Tengku Fisabilillah) Barelang dan ditemukan tewas pada 14 Mei, di perairan Belakang Padang.

Kasus ketiga terjadi sehari pascakejadian pertama, yakni tanggal 15 Mei 2024. Pelakunya adalah DG, 35 tahun. DG loncat dari jembatan IV (Sultan Zainal Abidin) Barelang dan ditemukan tak jauh dari lokasi pada 16 Mei 2024, dengan kondisi sudah tak bernyawa.

Kejadian keempat, pada 4 Juni, seorang wanita membawa anak nekat mengakhiri hidup di Jembatan I Barelang. Aksi wanita itu lantas beredar viral di media sosial. Ia terisak dengan ditemani sang anak. Beruntungnya, aksi itu berhasil ditangani tim Ditpam BP Batam

Selanjutnya kasus kelima dan enam, terjadi pada 30 Juni 2024, dilakukan IF dan D. IF lompat dari Jembatan I Barelang dan ditemukan meninggal tak jauh dari lokasi. Setelah itu, D juga loncat dari Jembatan I Barelang, namun beruntung ia masih dapat diselamatkan oleh tim Basarnas.

Kasus ketujuh terjadi 13 Juli 2024. Pelaku ialah JF, 23 tahun, yang loncat dari Jembatan V (Tuanku Tambusai) Barelang. JF ditemukan sekitar 250 meter dari lokasi kejadian, pada 14 Juli. Saat ditemukan, nyawanya sudah tiada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti

Pos terkait