BATAM (gokepri.com) – Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan, banyak guru di Batam yang belum memiliki sertifikasi pendidik (serdik). Totalnya mencapai 1.500 orang.
Menurut dia, sertifikasi guru merupakan salah satu persyaratan penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan memastikan mutu pendidikan yang lebih baik.
“Jadi banyak yang belum punya sertifikasi pendidik. Tapi tahun depan lagi didata agar para guru bisa ikut sertifikasi selama 6 bulan agar bisa dinyatakan profesional,” kata dia, Senin 9 Desember 2024.
Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatan, Wali Kota Rudi Apresiasi Dedikasi Guru di Batam
Dia menjelaskan, sertifikasi pendidik sangat penting dimiliki oleh seorang guru. Sebab, ke depan bakal ada aturan jika tidak memiliki sertifikat pendidikan tidak bisa mengajar. Selain itu, sertifikasi pendidikan juga diperlukan untuk tambahan penghasilan guru.
“Gaji guru tidak naik, Tapi tunjangan, kalau ASN itu diatur besarannya, berdasarkan satu bulan gaji pokok. Tapi kalau non ASN itu 2 juta. Non ASN itu sudah miliki sertifikat kompetensi sebagai guru. Jadi sudah melalui pendidikan profesi guru PPG selama 6 bulan, setelah itu mereka dinyatakan lulus, baru bisa terima tunjangan penuh. Kalau belum punya sertifikasi ya separuhnya,” kata dia.
Tri Wahyu mengatakan sampai saat ini tidak ada lagi perekrutan guru honorer. Sehingga kebutuhan guru saat ini masih bergantung kepada pemerintah pusat.
“Sekarang ini masih banyak guru honorer, jumlahnya hampir 700 guru SD SMP, sekarang masih peralihan honor ke PPPK,” kata dia
Ia mengatakan Dinas Pendidikan Kota Batam mendorong agar para guru mengikuti sertifikasi. “Walaupun sertifikasi itu terbatas setahun hanya 300 orang tapi kita dorong agar ikut,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News