Karimun (gokepri.com) – Pelarungan sekitar 70 ribu ikan kakap putih dan nemo di lautan Karimun mendapat sorotan dari Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karimun, Amirullah.
Amirullah mengatakan, pelarungan benih ikan di lautan itu sama halnya dengan menabur garam ke laut.
“Melepas benih ikan ke laut itu, sama saja dengan menabur garam ke tengah lautan. Mana ada artinya,” ujar Amirullah, Rabu 30 Agustus 2023.
Amirullah menyebut, lautan Karimun merupakan satu kesatuan dengan perairan lain di belahan dunia lainnya.
“Lautan Karimun kan menyatu dengan lautan Meranti bahkan hingga ke ujung dunia lainnya,” sebut Amirullah.
Jadi, ketika benih ikan dilepas di laut Karimun, maka tak ada jaminan benih ikan itu akan masih berada di daerah itu.
Maka dari itu, Amirullah menyarankan kalau memang mau menabur benih ikan, alangkah baiknya benih ikan itu diserahkan kepada nelayan keramba apung.
“Kalau diberikan kepada nelayan keramba apung, maka beberapa bulan ke depan bisa dipanen,” ungkapnya.
Dirinya sangat menyayangkan konsep Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) dalam melakukan restocking benih ikan di Karimun.
“Bagi saya gak masuk akal melepas benih ikan ke laut lepas,” pungkasnya.
Diberitakan, Bupati Karimun, Aunur Rafiq bersama Kementerian Perikanan melepas 47.000 benih ikan kakap putih di perairan jembatan kuning, Selasa, 29 Agustus 2023.
Bupati Rafiq didampingi Dirjen Penata ruang Laut, Irpol Viktor Gustav Manopo, Wabup Anwar Hasyim, Sekda Muhammad Firmansyah, Kadis Perikanan Kepri, BPBL Batam dan pejabat terkait lainnya.
“Penaburan 47 ribu benih ikan kakap putih dalam rangka melestarikan kebudayaan laut di Karimun,” ujar Aunur Rafiq.
Dikatakan, penaburan 23 ribu benih ikan kakap putih dan 300 ikan nemo akan dilanjutkan Rabu, 30 Agustus 2023 sebagai rangkaian GTRA Summit 2023.
“Penaburan benih ikan ini dilaksanakan 2 hari untuk kelestarian ekosistem kelautan dan perikanan di Karimun,” sebutnya.
Penulis: Ilfitra
