BATAM (gokepri) – Rekaman kamera CCTV mengungkap kebenaran di balik kematian Sutoyo, 62 tahun, warga Batam Kota. Ia ternyata bukan meninggal karena sakit, melainkan akibat pukulan keras seorang petugas keamanan yang kini ditahan polisi.
Polisi menangkap MDS, 34 tahun, petugas keamanan di kawasan Batam Center, hanya delapan jam setelah penyelidikan kasus kematian Sutoyo dimulai. Korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di depan Ruko Golden Land Blok K Nomor 01, Batam Center, pada Senin malam, 20 Oktober lalu.
Awalnya, warga sekitar mengira Sutoyo pingsan. “Saya melihat korban terbaring di lantai ruko. Tak lama, pelaku datang meminta tolong agar dibawa ke rumah sakit,” kata M. Ishak Ramli, tetangga korban. Sutoyo sempat dirawat di RS Harapan Bunda, tapi meninggal keesokan harinya. Keluarga langsung memakamkannya tanpa mencurigai adanya kekerasan.
Dua hari setelah pemakaman, rekaman CCTV dari sekitar lokasi beredar di kalangan warga. Dalam video itu terlihat seorang pria memukul korban di bagian perut hingga terjatuh dan kesakitan. Pelaku kemudian menyeret dan meletakkan korban sekitar 20 meter dari tempat kejadian.
Temuan itu dilaporkan ke Polsek Batam Kota. Tim Opsnal yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Bobby Ramadhana Fauzi segera melakukan olah tempat kejadian dan pengejaran. “Berdasarkan rekaman CCTV, kami berhasil mengidentifikasi pelaku. Sekitar pukul 23.30 malam, ia kami amankan di kawasan Punggur tanpa perlawanan,” ujar Wakapolsek Batam Kota AKP Ferry.
Hasil autopsi terhadap jenazah yang telah dimakamkan mengonfirmasi adanya kekerasan fisik. “Ditemukan pendarahan di jantung serta patah tulang leher akibat benturan keras,” kata Ferry. Polisi juga menyita barang bukti berupa flashdisk berisi rekaman CCTV, sweater abu-abu, dan celana hitam milik pelaku.
MDS dijerat Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. “Kasus ini masih dikembangkan untuk mengetahui motif pelaku,” ujar Ferry.
Baca Juga: Cekcok soal Uang Jadi Motif Pembunuhan Warga Tarempa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 
									
 
													




